Senin, Maret 10, 2025

Renja DLHK, Bappeda Kota Depok Evaluasi Program Sanitasi dan Adiwiyata Sekolah

Swara Pendidikan (Kota Depok) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok akan melakukan evaluasi terhadap dua program penting, yaitu program sanitasi sekolah dan Adiwiyata Sekolah. Hal ini disampaikan pada Rencana Kerja Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, pada Selasa (4/3/25), di Gedung Balaikop Depok.

Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Depok, Yani Lestari mengatakan, meskipun program sanitasi dan Adiwiyata Sekolah sudah menunjukkan hasil yang cukup baik, masih banyak yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi adalah kesenjangan antara Depok dan daerah lain, seperti Tangerang, yang sudah lebih maju dalam hal budaya pemilahan sampah.

“Program ini memang sudah berjalan dengan baik, tetapi kami perlu meningkatkan perbaikan dan penataan, terutama dalam hal edukasi. Penting untuk memulai pembiasaan budaya pemilahan sampah sejak dini, mulai dari taman kanak-kanak hingga tingkat SMA,” ungkap Yani saat menjadi narasumber pada acara tersebut.

 Tidak hanya sekolah, kata Yani, keluarga juga memegang peranan penting dalam membiasakan anak-anak untuk memilah sampah. “Kenapa Kota Depok selalu kalah dibandingkan dengan Tangerang dalam hal sanitasi sekolah? Di Tangerang, sudah tercipta budaya pemilahan sampah yang kuat, baik di kalangan anak sekolah maupun pedagang di kantin sekolah yang tidak lagi menggunakan plastik. Hal ini perlu ditiru di Depok, dan dukungan masyarakat sangat dibutuhkan,” tegasnya.

Untuk meningkatkan efektivitas program sanitasi sekolah, Yani menekankan pentingnya menjaga kebersihan, salah satunya dengan memperbaiki lokasi toilet sekolah.

 “Toilet sekolah harus ditempatkan di lokasi yang strategis, tidak lagi di bagian belakang sekolah. Penempatan toilet di depan atau tengah sekolah akan mempermudah pemantauan dan menjaga kebersihan,” imbuhnya.

Terkait dengan program Adiwiyata Sekolah, Yani menegaskan bahwa predikat Adiwiyata Sekolah tidak boleh berhenti setelah sebuah sekolah mendapat pengakuan tersebut. Sebaliknya, sekolah-sekolah yang sudah menyandang predikat Adiwiyata harus berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan sekolah lain di sekitarnya yang belum memperoleh predikat serupa.

“Adiwiyata dan Sanitasi Sekolah adalah program berkelanjutan yang bertujuan menciptakan budaya hidup bersih dan ramah lingkungan. Kami dari Bappeda akan terus mengevaluasi dan memperbaiki program-program ini untuk mencapai tujuan yang lebih baik,” kata Yani. (Jaya)

RELATED ARTICLES

Most Popular