Swara pendidikan (Cinere,Depok) – Pemerintah Kota Depok, melalui Dinas Pendidikan terus berupaya meningkatkan kesejahteraan guru honorer melalui dana insentif dan jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan maupun Ketenagakerjaan serta memberikan subsidi iuran dalam program tersebut.
Tentunya hal itu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan guru honorer di Kota Depok dengan selalu mendukung pertumbuhan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
Dari sekian banyak tenaga pendidik honorer di kota Depok Diki Nur saputra S.Pd guru kelas 4 adalah salah satu penerima manfaat honor APBD.
Diki mengawali karir sebagai guru sejak tahun 2013 di SDN Limo 1 sampai dengan tahun 2019. Lalu di pertengahan tahun 2019 dirinya dipindah tugaskan di SDN Cinere 3 sampai saat ini.
“Alhamdullillah selama beberapa tahun saya mengabdi menjadi guru dengan honor APBN tetapi di tahun 2018 saya menjadi guru honor APBD,”ujar Diki saat ditemui jurnalis Swara Pendidikan di ruang kerjanya. Kamis (24/10/24).
Dirinya mengatakan ada perbedaan yang sangat besar dirasakan antara guru honor APBD dengan guru honor APBN yaitu jika APBN kita menerima gaji tidak sebesar APBD.
“Bersyukur ketika menjadi honor APBD gaji kita berangsur bertambah dengan adanya masa kerja,”terangnya.
Ia mengatakan ada perbedaan penghasilan yang di dapatkan jika di tahun 2018 saya mendapat dikisaran kurang dari Rp2jt dan alhamdulillah sekarang sudah di angka kisaran Rp3jt.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada pemerintah kota Depok dan Dinas Pendidikan yang sudah peduli dan memperhatikan kami sebagai guru honorer. Semoga gaji guru honor APBD tidak mengikuti masa kerja tetapi sesuai upah minimum kota/kabupaten (UMK) dan Pemerintah kota Depok bisa memberikan perlindungan lebih terhadap guru serta bisa memperhatikan kelayakan pembangunan sekolah menuju sekolah unggul dan ramah anak,”harapnya. (Ameer)
