Swara Pendidikan (Tapos, Depok)- 110 Kepala Sekolah Dasar Negeri (SDN) di kota Depok mengikuti Pengimbasan Pelatihan Keterampilan Belajar Satuan Pendidikan Untuk peningkatan kompetensi Berkelanjutan (PKB) Mandiri di SDN Sukatani 7 pada Kamis, 17 Oktober 2024.
Menurut Ketua pelaksana, Setia Wahyudi, kegiatan pengimbasan merupakan amanat BBGP Jawa Barat, tidak lanjut dari hasil kegiatan yang sama di awal Oktober selama 4 hari, di salah satu hotel di kota Bogor.
“Perwakilan dari satuan pendidikan kota Depok ada 10 Kepala Sekolah yang ikut,” ujarnya.
Lebih lanjut, Setia mengatakan kegiatan pengimbasan ini atas arahan kepala Bidang pembinaan SD Disdik kota Depok. Semua Kepala SDN dikumpulkan untuk mempermudah komunikasi dan koordinasi.
“Pelaksanaan kegiatan pengimbasan akan didampingi 10 fasilitator yang sudah terlebih dahulu mengikuti pelatihan. Dan akan 5 materi yang akan disampaikan para narasumber,” terangnya.
Setia menyebutkan 5 materi yang masing-masing akan dihantarkan narasumber. Pertama, materi sekolah yang di cita-citakan. Kedua, data dan siklus peningkatan layanan satuan pendidikan. Tiga, modul pemetaan kebutuhan. Empat, Ketrampilan dan identifikasi sumber belajar. Dan yang kelima, analisis asumsi.
“Adapun metode kegiatan pengimbasan, 10 persen ceramah, praktek langsung 5 persen, dan lebih banyak memakai diskusi kelompok. Makanya dalam kegiatan ini para peserta dibuat perkelompok sesuai wilayahnya,” imbuhnya.
Sementara itu, Kabid Pembina SD Disdik kota Depok, Wawang Buang dalam sambutannya berharap pertemuan hari ini, para kepala SDN mendapatkan informasi-informasi update terkait program peningkatan kompetensi berkelanjutan (PKB) Mandiri.
“Target sasaran peserta pengimbasan adalah mereka-mereka yang memimpin satuan pendidikan yang bukan dari sekolah penggerak dan juga bukan dari guru penggerak,” terangnya.
Awang menjelaskan istilah peningkatan kompetensi berkelanjutan, sebenarnya sudah ada sebelum ada program Merdeka belajar.
“Kalau dulu disebut kelompok kerja guru (KKG), nah disini di evaluasi apakah gugusnya aktif atau tidak. Kalau aktif, berarti PKB nya jalan. Kalau kurang aktif berarti PKB-nya kurang jalan,” katanya.
Di era merdeka belajar ini, sambung Awang, PKB nya dilaksanakan dengan kegiatan kombel, komunitas belajar. Nanti dilihat , kombel mana yang sudah aktif di setiap satuan pendidikan. Ada kombelnya itu di tingkat kota, ada juga di tingkat kecamatan, ada di tingkat gugus, bahkan ada juga di tingkat sekolah.
“Semoga dikegiatan pengimbasan PKB Mandiri ini, kita nanti akan mendapatkan informasi terkini, apa yang harus dilakukan di satuan pendidikan kita masing-masing,” harapnya. (NJ Saputra)