Swara pendidikan (Depok)- Hasil monitoring dan evaluasi (Monev) dari 11 Kecamatan dan 63 Kelurahan di kota Depok, Kelompok kerja (Pokja) Bunda Paud Kota Depok menindaklanjuti dengan mengadakan workshop di Aula lantai 10, gedung baleka II. Selasa (30/1/24).
“Hasil monev, kita jadikan rujukan untuk rencana tindak lanjut (RTL)” kata Bunda Paud kota Depok, Etty maryati salim.
Menurut Ummi Etty, sapaan akrab Bunda Paud, ada 7 program yang akan digodog kembali agar tepat sasaran, diantaranya: peningkatan Paud Holistik Integratif (HI) penurunan stunting, dan program layanan berkualitas.
“Hal ini akan terwujud jika satu persepsi antara pengurus Kota, Kecamatan dan Kelurahan,” tandasnya.
Selain itu, lanjut Ummi Etty, harus ada sinkronisasi data yang akurat untuk nantinya dilaporkan ke provinsi.
Ummi menambahkan, Rencana Tindak lanjut (RTL) akan disusun menjadi program kerja 2024. “Jika ada kekurangan, kita akan segera mencari solusi. Kita butuh masalah, karena tanpa masalah tidak akan pernah bisa lebih baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kasi Paud Disdik, Deasy Martini S.Km menjelaskan instrumen penilaian Disdik dan Pokja bunda Paud Kota. Dari instrumen itu di evaluasi kinerja, kemudian penilaian sejauh mana capaian kerja pokja bunda Paud di tingkat kelurahan.
“Dari hasil ini, ketika ada kekurangan segera akan kita lakukan perbaikan dan akan dimasukan dalam agenda program kerja di tahun berikutnya,” kata Deasy.
Deasy bersyukur,Pokja Bunda Paud semakin tertata dan rapih, “Disdik bidang Paud tidak akan bisa bekerja sendiri, harus bekerjasama Ormit, maupun Pokja Paud untuk mewujudkan Paud Holistik Integratif (HI),”pungkasnya. (Amr)