Pesantren Baitul Hikmah Depok Gelar Workshop Jurnalistik

by Redaksi
0 Komentar 179 Pembaca

Swara Pendidikan (Curug, Depok) – Pesantren Baitul Hikmah Depok menyelenggarakan pelatihan jurnalistik di era AI bagi para santrinya. Kegiatan yang bertema “Strategi Mengembangkan Media Sekolah di Era Artificial Intelligence” dihelat pada Minggu (12/11/23) di Auditorium Pesantren Baitul Hikmah, Depok. Diikuti sebanyak 30 santri.

Hadir sebagai pembicara Munawir Aziz (media strategis, penerima beasiswa Australia Awards Griffith University), Pengasuh Pesantren Baitul Hikmah Gus Fardha Muhammad, dan beberapa ustadz.

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh KH Muhamamd Hamdan Rasyid dan Gus M Hasan Chabibie (pengasuh, Ketum PP MATAN).

Gus Fardha Muhammad, Pengasuh Pesantren Baitul Hikmah, mengatakan, pihaknya mendukung penuh pengembangan minat bakat santri. Bahkan, pesantren juga menyiapkan beberapa program ekstra kurikuler agar santri bisa berkembang.

“Pesantren Baitul Hikmah serius untuk mendorong santri-santri agar berkembang, agar berprestasi. Kami sediakan berbagai program dan infrastruktur terkait, untuk menunjang pengembangan bakat santri. Diharapkan, santri-santri akan bisa mengasah skills-nya,” terang Fardha dalam keterangan persnya kepada media.

Lebih lanjut, Fardha menjelaskan bahwa workshop di bidang jurnalistik ini untuk membantu santri-santri mengasah kemampuan.

“Jurnalistik dan skill menulis sangat penting untuk membantu pengembangan keterampilan santri dan pelajar. Maka, kami ingin agar santri-santri Baitul Hikmah juga punya keahlian di bidang ini,” ujar Fardha, jebolan pesantren Tahfidz Krapyak Yogyakarta.

Sementara itu, Munawir Aziz menjelaskan bahwa santri-santri bisa belajar banyak hal dari bidang jurnalistik. “Kami menyiapkan workshop yang tidak hanya mengajari santri-santri menulis, tapi juga soft skill semisal leadership, belajar bekerja sama, juga critical thinking. Semua ini penting agar santri-santri bisa beradaptasi dengan zaman sekarang,” terang Munawir, penerima beasiswa Digital Diplomacy di Griffith University.

Munawir menambahkan, santri-santri harus cerdas menggunakan sumber-sumber teknologi dan kecerdasan buatan. “Sekarang ini era AI, kita belajar bagaimana cara mendapatkan sumber yang mudah, serta menganalisanya. Jadi, nanti bisa dikembangkan media-media komunitas berbasis sekolah dan pesantren, sebagai wadah para santri berlatih menulis serta mengolah gagasan,” pungkasnya. (ammer)

Baca juga

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel & foto di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi!!