
SWARA PENDIDIKAN (Margonda, Depok) – Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono meminta perhatian sekolah swasta untuk tidak lagi menahan ijazah siswanya yang tidak mampu.
Hal itu disampaikan Wakil Walikota Depok, yang akrab disapa bang Imam saat membuka resmi kegiatan Forum Rencana kerja Dinas Pendidikan (Forum Renja Disdik) Kota Depok tahun 2024 di hotel Bumi Wiyata Depok, Senin (20/2/23).
“Saya sudah ngomong dengan KCD agar duduk bareng dengan ketua atau pemilik yayasan dan kepala sekolah swasta supaya kedepan tidak ada lagi ijazah siswa yang ditahan,” tandas bang Imam.
Kalau ijazahnya belum bisa diambil, bang Imam meminta, pihak yayasan atau kepala sekolah SMA/SMK agar bisa memberikan legalisir ijazah agar lulusannya bisa melamar pekerjaan.
“Kami mengimbau kepala sekolahnya kalau ijazahnya belum bisa diambil tolonglah diberikan legalisir ijazahnya agar mereka bisa bekerja,” pinta Iman berharap.
Terkait dengan salah satu janji kampanye (pasangan Idris-Imam) di Pilkada Depok, mendirikan Madrasah Ibtidiyah (MI) dan Tsanawiyah negeri di Kota Depok. Bang Imam menjelaskan, sudah disiapkan lahan dan lokasinya.

“InsyaAlloh sudah kita siapkan dua sekolah negeri. Satu MI negeri berlokasi SDN Mekarjaya 04 dan lahan kosong di wilayah Pancoran Mas akan dibangun Tsanawiyah negeri,” ujar bang Imam.
Dia berharap, Kementerian Agama bisa menerima hibah Pemkot Depok berupa lahan dan bangunan.
“Mudah- mudahan Kementerian Agama bisa menyambut hibah dari kami baik berupa gedung atau bangunan dan lahan untuk segera bisa digunakan untuk MI dan MTs negeri,” pintanya.
Sementara itu Sekretaris Dinas Pendidikan (Sekdisdik) Kota Depok yang juga ketua panitia Forum Renja OPD Disdik Kota Depok, Sutarno, SE, MM menjelaskan, Renja ini sebagai forum untuk menjaring masukan gagasan dan usulan dari stakeholder, lembaga/dinas dan instansi terkait dalam rangka menyusun dan merencanakan program pembangunan Dinas Pendidikan tahun anggaran 2024.
“Forum Renja Dinas Pendidikan mengambil tema “Memantapkan Kolaborasi dalam transformasi pendidikan di era digitalisasi guna mensukseskan Merdeka Belajar,” papar Sutarno. (jaya)
