• BERITA UTAMA
    • NASIONAL
    • Internasional
    • KABAR DAERAH
    • METROPOLITAN
  • KABAR SEKOLAH
    • SMA
    • SMK
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • MI/DINIYAH
    • PAUD/TK
  • KABAR KAMPUS
  • KABAR PESANTREN
  • MENULIS
    • Artikel Guru
    • Artikel Dosen/Mahasiswa
    • Opini
  • TIPS EDU
  • EDU INFO
    • Klik Pendidikan
    • Info Pendidikan
    • Info Guru
  • INSPIRASI PENDIDIKAN
    • Inspirasi
  • JEJAK PRESTASI
  • E-PAPER
  • LAINNYA
    • Profil Sekolah
      • SMK
      • SMA
      • MA
      • SMP
      • MTS
      • SD
      • TK/PAUD
      • MI/DINIYAH
    • Ruang Sastra
      • Cerpen
      • Puisi
    • ULASAN BUKU
      • BAHAN AJAR
      • BUKU UMUM
    • SAPA WILAYAH
      • Kecamatan Beji
      • Kecamatan Bojongsari
      • Kecamatan Cilodong
      • Kecamatan Cimanggis
      • Kecamatan Cinere
      • Kecamatan Cipayung
      • Kecamatan Limo
      • Kecamatan Pancoran Mas
      • Kecamatan Sawangan
      • Kecamatan Sukmajaya
      • Kecamatan Tapos
    • WAWASAN PUBLIK
      • Parlemen
      • Pemerintahan
      • Peristiwa
      • Politik
      • Sosial
      • Suara Publik
      • Ekonomi & Bisnis
      • Infotaintment
      • Opini
Swara Pendidikan
  • Login
Tuesday, December 30, 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Swara Pendidikan
No Result
View All Result

“CARA MENJADI GURU YANG EFEKTIF”

by SWARA PENDIDIKAN
16 January 2022
in MENULIS
0
“CARA MENJADI GURU YANG EFEKTIF”

Penulis : Suhud Rois*

 

Bagaimana rasanya sudah berlelah-lelah mengajar, tapi kurang berdampak? Tidak mungkin, kan guru mengajar hanya karena menggugurkan kewajiban. Tak peduli berdampak atau tidak?

BACA JUGA

Selamat Tahun Baru Indonesia: Obati Luka dan Perbaiki Langkah – Sebuah Refleksi Kebangsaan Tahun 2025

Waspada! Modus Penipuan Digital Kian Canggih di WhatsApp dan Facebook

Mencari Jiwa Hukum Indonesia: Refleksi Filosofis antara Akal, Nilai, dan Ketuhanan

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Dari Administrasi Menuju Pemimpin Pembelajaran

Dampak sebuah aktivitas itu diusahakan, tidak datang begitu saja. Guru yang ingin berdampak, punya rencana, bukan asal masuk kelas. Tentu saja dampak yang positif. Guru yang  memberi dampak positif, itulah guru yang efektif.

Supaya menjadi guru yang efektif, bagaimana caranya?

  1. Bersenang-senang mengajar

Mengajar sudah menjadi bagian dari diri setiap guru; aktivitas yang pasti dilakukan selama menjadi guru. Oleh karena mengajar itu melekat pada profesi guru, tidak perlu kan dibuat rumit dan terasa payah? Lebih enak kan kalau dibuat jadi sederhana dan ringan dikerjakan.

Membuat jadi sederhana tidak sama dengan menurunkan kualitas. Bahkan, kalau mau efektif, justru harus mampu membuat lamgkah lebih sederhana. Jangan memperumit masalah yang sederhana.

Hal yang tidak rumit, tidak harus berpayah-payah menjalankannya, bisa mendorong munculnya rasa senang. Kesenangan dalam mengajar biasanya akan diikuti antusiasme. Nah, dengan antusiasme, ide-ide bisa berdatangan. Selain itu, orang yang antusias terlihat lebih menyenangkan. Coba saja menampilkan diri yang loyo, jangan kan orang lain, diri sendiri juga tidak suka melihatnya.

Kalau banyak tugas tambahan bagaimana? Ya nikmati saja. Mengeluh tidak membuat tugas berkurang atau jadi lebih ringan. Lebih baik kerjakan dengan sungguh-sungguh. Cari sesuatu yang menyenangkan dari tugas itu. Pasti ada.

  1. Menyebarkan aura positif

Ketika akan masuk kelas, pastikan hati dan pikiran sudah fokus mengajar. Masalah rumah tangga, cicilan rumah, “Layangan Putus” yang belum selesai ditonotn, dan lain-lain tinggalkan dulu. Lupakan untuk sementara waktu. Mengajar berarti menyediakan diri sepenuhnya melayani murid.

Ini berarti guru masuk kelas tanpa membawa masalah sehingga langkahnya ringan, pancaran matanya optimis. Guru membawa aura positif. Nada bicara dan pilihan kata menunjukkan semangat, menampilkan guru yang percaya diri.

Percaya atau tidak, aura positif ─ juga emosi lainnya ─ akan menyebar. Semakin keras usaha guru menampilkan aura positif, semakin kuat pancarannya. Murid akan melihat hat itu. Bisa jadi murid akan tertular.

  1. Buat perbedaan

Salah satu yang mengundang rasa bosan adalah kegiatan yang monoton, mengerjakan hal sama (dengan cara yang sama pula) secara berulang-ulang.

Cobalah cara-cara baru, temukan hal baru setiap hari. Ini akan menstimulasi kita untuk kreatif.

Sesuatu yang berbeda akan menimbulkan ketertarikan dan rasa ingin tahu murid. Itu adalah pintu gerbang belajar.

  1. Tergorganisasi dan siap mengajar

Kalau guru tidak siap mengajar, lebih baik tidak usah masuk kelas. Selama mengajar, ada interaksi dengan murid. Kalau tidak dalam siap, interaksi itu bisa berbalik mengacaukan tujuan belajar yang ingin dicapai.

Namun, rasanya kok aneh kalau guru tidak masuk kelas. Nah, kalau demikian, tidak ada cara lain selain memastikan diri sudah siap mengajar. Caranya, tentu saja, menyiapkan skenario terbaik, termasuk memastikan daya dukung.  Jangan lupa menyiapkan rencana cadangan sebagai antipasi bila skenario utama tidak bisa dijalankan. Jangan terpaku pada rencana, fleksibel saja.

  1. Menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, penuh kepedulian, dan memberdayakan

Proses belajar di kelas bukan aktivitas individu. Bukan juga kegiatan yang terlepas dari lingkungan sekitarnya.

Jelas, belajar akan lebih efektif  bila lingkungan mendukung. Lingkungan yang mendukung bukan hanya berupa tempat belajar yang aman dan nyaman, juga terkait dengan suasana. Dalam belajar, perlu sekali adanya keamanan dan kenyamanan secara psikologis.  Ini bisa hadir ketika ada empati, hubungan yang memanusiakan, dan saling mendukung. ***

 

*Suhud Rois Guru di SD Peradaban Insan Mulia. Penulis. Editor MediaGuru. Penggerak Komunitas Guru Belajar Nusantara. Pelatih Guru Belajar

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

BeritaTerkait

Selamat Tahun Baru Indonesia: Obati Luka dan Perbaiki Langkah – Sebuah Refleksi Kebangsaan Tahun 2025
Artikel Dosen/Mahasiswa

Selamat Tahun Baru Indonesia: Obati Luka dan Perbaiki Langkah – Sebuah Refleksi Kebangsaan Tahun 2025

by SWARA PENDIDIKAN
26 December 2025
0
0

Tahun 2025 akan dikenang dalam catatan sejarah Indonesia sebagai tahun...

Read more
Waspada! Modus Penipuan Digital Kian Canggih di WhatsApp dan Facebook

Waspada! Modus Penipuan Digital Kian Canggih di WhatsApp dan Facebook

25 December 2025
0
Mencari Jiwa Hukum Indonesia: Refleksi Filosofis antara Akal, Nilai, dan Ketuhanan

Mencari Jiwa Hukum Indonesia: Refleksi Filosofis antara Akal, Nilai, dan Ketuhanan

13 December 2025
0

Penilaian Kinerja Kepala Sekolah Dari Administrasi Menuju Pemimpin Pembelajaran

8 December 2025
0

Hukum Bisa Direkayasa Tapi Alam tak Pernah Bohong

7 December 2025
0

PURBAYA YUDHI SADEWA: ANGIN SEGAR BAGI PEREKONOMIAN NASIONAL

4 December 2025
0
Next Post
Segores Cerita Masa Pandemi

Segores Cerita Masa Pandemi

https://datapers.dewanpers.or.id/media/certificate

2025 © swarapendidikan.co.id

TENTANG KAMI

  • Disclaimer
  • KERJAMASA DAN IKLAN
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • LOKER / MAGANG
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • KERJAMASA DAN IKLAN
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • LOKER / MAGANG
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

2025 © swarapendidikan.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In