Swara Pendidikan.co.id (BANDUNG) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Barat mengumumkan hasil Orientasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK) yang digelar secara virtual pada Kamis (25/03/21) lalu.
Pengumuman tersebut disampaikan secara tertulis oleh Panitia Penyelenggara OKK PWI Jawa Barat yang ditanda tangani Ketua Panitia, Yayat Tahyan Supiat dan Sekretaris, Ghiok Riswoto, di Bandung. Senin (05/04/21)
Dalam keterangan tertulisnya disebutkan dari 107 peserta OKK yang dinyatakan lulus sebanyak 61 peserta. Sementara sisanya harus mengikuti test perbaikan.
Panitia memberikan satu kali kesempatan untuk mengikuti test perbaikan secara virtual pada Selasa, 6 April 2021.
Jika kembali gagal maka dinyatakan gugur, dan dipersilahkan untuk mengikuti kegiatan OKK berikutnya. Demikian isi surat tersebut yang dikirim kepada seluruh peserta melalui pesan WhatsApp.
Sejumlah peserta yang dinyatakan lulus mengaku bersyukur dan senang bisa bergabung menjadi anggota PWI. Sedangkan yang tidak lulus dan harus mengulang menyatakan kesiapannya.
“InsyaAlloh saya siap. Yang penting saya sudah berusaha. Jika gagal lagi saya terima dengan ikhlas,” ungkap seorang wartawan yang bertugas di wilayah Bogor.
Sementara itu, Sekretaris PWI Kota Depok, Suwandi menyambut baik adanya test perbaikan. Pasalnya menurut dia, OKK virtual kemarin, koneksi internet mendadak lemot pada saat ujian tertulis . Hal itu juga sudah disampaikannya saat penutupan kegiatan OKK.
Dia berharap, bagi yang mengulang, kesempatan ini bisa di manfaatkan semaksimal mungkin, dan berharap bisa lulus semua.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala saat ujian tertulis secara online besok,” harapnya.
Sedangkan bagi yang lulus OKK kemarin. Wandi mengucapkan selamat.
Dia juga menjelaskan, wartawan yang telah lulus OKK otomatis menjadi anggota PWI dan akan menjadi bagian dari regenerasi kepengurusan PWI diwilayah masing-masing di masa mendatang.
“Saya berharap bagi yang sudah tergabung menjadi keluarga besar PWI untuk menjaga marwah PWI, memberikan royalitas tinggi kepada organisasi, selalu kompak dan solid. Semakin profesional dan memegang teguh kode etik jurnalistik,” pungkasnya. (Agus)