

Swara Pendidikan.co.id (BOGOR) – Gedung 2 kelas, MTs tertua dikecamatan Sukamakmur, Kab. Bogor yang kondisi sebelumnya sangat memprihatinkan, dan terbengkalai sekian tahun, sekan menjadi bangunan tua tak berfungsi. Kini sudah layak dipakai kembali untuk kegiatan belajar mengajar. Pasalnya sebagian bangunan sekolah sudah selesai direnovasi oleh Komunitas Sahabat Hujan bersama para relawannya
Selama 15 hari, tim relawan Komunitas Sahabat Hujan (KSH) merenovasi ruang kelas MTs AN-NUR Sukamakmur, Bogor. Dan pada Sabtu (30/03/19) siang, secara sederhana Ketua Tim Komunitas Sahabat Hujan Bogor, Meldiansyah melakukan serah-terima gedung kelas kepada Kepala MTs An-Nur, H Dadang. S.Pd,i disaksikan para relawan KSH, guru dan siswa. Acara ini juga sekaligus akhir dari mata rantai kegiatan Bakti Sosial yang bertajuk “Komunitas Sahabat Hujan Peduli Pendidikan (Education is A Human Right) 2019.”
Pada kesempatan itu, H,Dadang, S,Pd,i mengucapkan syukur dan terimakasih tak terhingga kepada Komunitas Sahabat Hujan atas kepeduliannya terhadap sekolah ini.
”Dari Tahun ke tahun, beberapa kali sudah ada sejumlah orang yang survey melihat kondisi MTs An Nur, tapi baru komunitas ini yang riil pedulinya memperbaiki lokal kelas” ungkap H. Dadang. Sabtu (30/03/19).
”Alhamdulillah, terimakasih untuk semuanya.” ucapnya penuh syukur.

Ditempat sama, Ketua Tim Komunitas Sahabat Hujan Bogor, Meldiansyah mengatakan Peduli Pendidikan yang dilakukan Komunitasnya adalah salah satu Program Tahunan KSH. Tujuannya ikut berpartisipasi meningkatkan kualitas pendidikan didaerah terutama dipelosok Kab. Bogor.
“Bukan kami merasa mampu secara finansial melakukan ini, tapi kami berupaya memperdayakan sekecil apapun potensi yang dimiliki teman-teman relawan. Kamipun jual koas dan merchedesing untuk mengumpulkan dana, selain juga mengajukan proposal ke perusahaan dan sinergi dengan komunitas, yayasan sosial lainnya,” tutur Meldiansyah.
“Yang kami lakukan hanya ingin membukakan mata hati saudara-saudara untuk empati, rasa peduli. Apa yang kami lakukan masih jauh dari sempurna. Ruang kelas memang sudah rapih, tapi kami belum mampu untuk mengadakan kebutuhan lainnya, seperti; meja dan kursi, mck, dan ruang guru,” ujar Bopak, menambahkan.
”Kami berharap ada uluran tangan lain dari saudara-saudara, perusahaan dan juga instansi terkait untuk memenuhi kebutuhan sekolah, agar terciptanya standarisasi sarana dan prasarana sekolah,” lanjutnya.
Ditambahkan Meldiansyah, kegiatan bakti sosial ini dimulai sejak 9 – 30 Maret 2019. “Diawali dengan berbagai acara, diantaranya Cemcer, Games dan edukasi dari relawan kepada siswa-siswi. Lomba-lomba, penarikan donasi, pemberian bingkisan dan santunan yatim, dhuafa. Kemudian ditanggal 12 dimulai pengerjaan renovasi sampai berakhir tanggal 30 ini,” papar Meldiansyah. (NurJhoy)
