
Swara Pendidikan.co.id (BALIKPAPAN) – Sepuluh sekolah di Balikpapan, berhasil meraih penghargaan Adiwiyata Nasional dan Mandiri dari Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) . Penghargaan tersebut diserahkan oleh menteri LH dan Mendikbud di auditorium Dr. Ir Sordjarwo, gedung Manggala Wanabakti, Jakarta pusat, Jum’at (21/12/18).
Dalam keterangan persnya, Kepala Dinas Pendidikan Kota Balikpapan Muhaimin, mengatakan Adiwiyata Nasional merupakan penghargaan bergengsi di bidang lingkungan hidup yang diberikan KLHK bagi sekolah yang memiliki komitmen terhadap lingkungan hidup.
“Alhamdulilah tahun 2018 ada 10 sekolah di Balikpapan mendapatkan penghargaan sekolah Adiwiyata Nasional dan Mandiri. Dengan diterimanya penghargaan ini, saya mengucapkan terimakasih kepada kepala sekolah, guru pembina Adiwiyata dan seluruh siswa yang telah berkontribusi terhadap penghargaan ini,” ucap Muhaimin.
Sementara itu, jurnalis SP menyempatkan diri menyambangi SMP Negeri 6 dan SMP N 8 Balikpapan, dua dari 10 sekolah penerima Adiwiyata.
Ditemui diruang kerjanya, Kepala SMP Negeri 6, Nanang Hariyanto mengaku bangga dan bersyukur atas prestasi ini. Menurutnya untuk meraih prestasi tertinggi sebagai sekolah Adiwiyata Mandiri tidak mudah. “Dibutuhkan kerja sama semua warga sekolah, mulai dari siswa, guru, komite dan dukungan dari kepala sekolah yang bersangkutan,” terang Nanang Hariyanto.
Dia menambahkan, kerja keras untuk membangun lingkungan yang bersih disekolah membuahkan hasil dengan diraihnya predikat tertinggi sebagai sekolah Adiwiyata mandiri.
“Membangun lingkungan menjadi lebih indah dan tertata diperlukan kesabaran dan kerjasama dari seluruh warga sekolah. Pembenahan baik kedalam maupun keluar sudah pasti dilakukan tujuannya agar sekolah terlihat lebih indah, selain itu ketertiban administrasi pun juga ikut dibenahi,” paparnya.
Terkait persiapan awal menuju Adiwiyata mandiri, Nanang mengungkapkan, “Kami serahkan kepada kordinator sekolah Adiwiyata, kami ikut mendorong dan mendukung penuh sepanjang untuk kepentingan kebersihan lingkungan disekolah. Ada beberapa hal yang sudah kami lakukan perbaikan seperti gapura dan papan nama identitas sekolah, tempat parkir, termasuk memasang tulisan didinding bernuansa motivasi,” aku Nanang.
Ia menambahkan selain mendukung sekolah Adiwiyata juga mendukung dibidang akademik maupun non akademik. “Artinya prestasi yang pernah diraih harus ada keseimbangan antara akademik maupun non akademik,” imbuhnya.
Terpisah, Kepala SMP N 8, Suprapto. Mengaku bangga, perjuangan untuk meraih sekolah Adiwiyata akhirnya terwujud. “Ini penghargaan tertinggi yang kami terima sebagai sekolah yang bergelar Adiwiyata Mandiri. Perjalannya cukup panjang, mulai dari menata lingkungan sekolah menjadi lebih bersih. Gelar pun bertahap. Dari Adiwiyata Kota, Provinsi, Nasional hingga puncak predikat tertinggi yaitu Adiwiyata Mandiri. Semua prestasi yang diraih merupakan hasil dari kerja keras para guru, siswa, dan komite sekolah,” papar Suprapto bangga.
Dia berharap, apa yang sudah diraihnya ini dapat dijaga dan tentunya predikat ini harus tetap kami pertahankan,” pungkasnya. (ton/gus)
