Swara Pendidikan (Jakarta) – Dunia pendidikan Indonesia berada pada momentum krusial. Transformasi digital, perkembangan teknologi informasi, dan percepatan kecerdasan artifisial (AI) menghadirkan peluang besar, namun sekaligus tantangan yang menuntut perubahan mendasar dalam sistem pendidikan nasional.
Gelombang disrupsi ini menuntut pembaruan visi dan misi pendidikan, kurikulum yang adaptif terhadap perubahan zaman, penguatan kompetensi guru, serta kesiapan infrastruktur pendidikan. Pendidikan tidak lagi berfokus pada transfer pengetahuan semata, tetapi pada penguatan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, komunikasi, serta literasi digital sebagai fondasi utama.
Menjawab kebutuhan tersebut, Yayasan Rawamangun Mendidik (YRM) bekerja sama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dan Ikatan Alumni UNJ (IKA UNJ) menggelar Seminar Pendidikan Nasional 2025 bertema “Desain Ulang Pendidikan Indonesia: Strategi dan Inovasi Menghadapi Gelombang Disrupsi Digital dan AI”.
Seminar akan diselenggarakan di Auditorium Perpustakaan Nasional Jakarta, pada Rabu, 26 November 2025.
Ketua Panitia Seminar Pendidikan YRM, Aziz Nasution, menyampaikan bahwa kegiatan ini menjadi forum strategis untuk membangun kesadaran kolektif dan merumuskan terobosan pendidikan nasional.
“Seminar Pendidikan Nasional ini diadakan oleh YRM bersama UNJ dan IKA UNJ. Kegiatan akan menghadirkan para tokoh pendidikan, akademisi, dan praktisi yang memiliki kompetensi di bidang transformasi pendidikan,” ujar Aziz saat konferensi pers di Jakarta, Sabtu (22/11/2025).
Deretan Pembicara Nasional Hadir Berbagi Perspektif
Seminar ini menghadirkan sejumlah tokoh pendidikan dan pemikir nasional, antara lain:
- Prof. Brian Yuliarto, ST., M.Eng., Ph.D., Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) – Keynote Speaker
- Prof. Dr. Yudi Latif, Ketua Pusat Studi Islam dan Kenegaraan Indonesia
- Prof. Dr. Robertus Robet, MA, akademisi UNJ
- Prof. Dr. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.Phil., MA, Ketua Smart Learning and Character Center PGRI
- Satriawan Salim, M.Pd, Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidik dan Guru (P2G)
Aziz menjelaskan bahwa kehadiran para pembicara lintas disiplin tersebut diharapkan dapat memperkaya perspektif mengenai arah transformasi pendidikan Indonesia ke depan.
Peluncuran Hasil Survei Informasi Pendidikan 2025
Dalam kesempatan yang sama, Yayasan Rawamangun Mendidik juga akan memaparkan hasil survei bertajuk “Informasi Pendidikan dalam Media Massa dan Media Sosial Januari–Oktober 2025”.
“Hasil survei ini akan mengungkap tingkat pemberitaan dan percakapan publik tentang pendidikan di berbagai platform. Temuan ini akan menjadi rujukan penting bagi pemangku kepentingan dan pengambil kebijakan di sektor pendidikan,” ungkap Aziz.
Antusiasme Peserta Capai 200 Orang
Hingga saat ini, jumlah peserta Seminar Pendidikan Nasional 2025 telah mencapai 200 peserta, terdiri dari guru, dosen, kepala sekolah, pengawas sekolah, pejabat dinas pendidikan pusat dan daerah, akademisi, peneliti, mahasiswa, hingga pelaku industri teknologi pendidikan (EdTech).
Seminar ini diharapkan menjadi wadah kolaboratif untuk mendorong desain ulang pendidikan nasional yang lebih adaptif, inovatif, dan selaras dengan perkembangan teknologi global. (SP)




