[masterslider id=”112″]
SWARA PENDIDIKAN (CIPAYUNG, DEPOK) – Niat dan keinginan adanya mushola dilingkungan SDN Cipayung 2 akahirnya terwujud. Hal itu ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan mushola oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok, H. Wijayanto pada (21/06/22).
Kepada SP, Kepala SDN Cipayung 2, Titin Supriatin, MPd menceritakan bahwa keinginan adanya mushola dilingkungan sekolah berangkat dari rasa ke prihatinan dan khawatiran anak didiknya.
“Pertama kali saya dipercaya memimpin SDN Cipayung 2. Seminggu, dua minggu, saya perhatikan, saat waktu masuk sholat zuhur dan Asar, anak-anak kalau mau sholat harus keluar area sekolah, karena lokasi masjidnya berada di sebrang jalan raya utama.
“Disitu saya sedih dan khawatir dengan keselamatan anak didik jika terjadi sesuatu, sebab sekolah ini persis berada dipinggir jalan utama. Itu tujuan awal kenapa saya ingin ada mushola di area lingkungan sekolah,” ungkapnya.
Titin juga menyebut dengan jumlah siswa didik 762 siswa dengan 22 rombel, tidak memungkinkan untuk KBM dilaksanakan hanya satu sesi.
“Karena keterbatasan sarpras, maka kegiatan belajar mengajar (KBM) kita adakan pagi hingga sore. Mulai pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Untuk kelas 1a, 1b, 2a, dan 2b, KBM dilaksanakan pukul 07.00 – 09.30 WIB.
Dilanjut kelas 1a, 1b, 2a, dan 2b dari pukul 09.30 – 12.00 WIB. Sementara untuk kelas 1c, 1d, 2c, dan 2d dimulai pukul 09.30 – 12.00 WIB.
Sedangkan untuk kelas 3, 4, dan 5 KBM pukul 12.30 – 17.00 WIB. Sementara kelas 6 pelaksanaan KBM dimulai 07.00 – 12.15 WIB,” papar Kepsek SDN Cipayung 2 yang dbantu oleh 27 tenaga pendidik dan kependidikan.
Keprihatinan itupun dia ungkapkan kepada guru-guru. Kepada rekan-rekan guru, dia sampaikan bahwa sekolah ini harus ada mushola. Gayungpun bersambut. Rupanya guru-guru pun punya keinginan yang sama, yang memang dinanti-nanti sejak lama dan belum terealisasi.
“Dari situ saya dan guru-guru coba berkoordinasi dangan komite dan para korlas. Saya sampaikan kami butuh mushola. Kami butuh tempat ibadah tapi kami tidak punya uangnya, dan alhamdulillah direspon positif oleh komite, korlas, dan orang tua siswa. Syukur alhamdulillah hari ini proses pembangunan Musmuna mulai berjalan. Ditandai dengan peletakan batu pertama oleh pak Kadisdik, H. Wijayanto,” tuturnya.
Lebih lanjut dikatakan Titin, mushola yang nantinya dibangun ini, tidak terlalu memakan tempat. Luasnya hanya 4X8 meter dan konsepnya multi guna.
“Karena nantinya mushola ini selain bisa dipakai untuk ibadah, juga bisa dipakai untuk kegiatan literasi siswa dan pembelajaran di luar kelas. Ini semua demi pembentukan karakter anak didik. Makanya kita namai Musmulna (mushola muti guna),” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komite SDN Cipayung 2, Rika Rina Zulia menambahkan, awalnya agak takut-takut untuk melibatkan para korlas dan orang tua siswa dalam proses pembangunan Musmulna ini. Karena ini berhubungan dengan masalah pendanaan.
Ketua Komite itu menyebut bahwa anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan Musmulna 4X8 meter sebesar Rp. 49 juta lebih.
“Setelah kami berdiskusi dan sharing dengan pemerhati pendidikan, bapak Eman Sutriadi, kami bicarakan niat baik ini. Alhamdulillah pak Eman meyakinkan saya dan teman teman untuk berani maju. Kami diyakini bahwa tanggung jawab pendidikan bukan hanya pemerintah, masyarakat juga berkepentingan untuk ikut serta memajukan pendidikan, dan itu dikuatkan dengan undang-undang dan peraturan menteri,” ungkap Ketua Komite SDN Cipayung 2, Rika Rina Zulia.
“Jujur untuk pembangunan Musmulna ini kami mulai hanya dengan niat Bismillah. Dan alhamdulillah, hari ini disaksikan para tokoh masyarakat Cipayung, dewan guru, Kabid SD, Kasi Kelembagaan Dinas Pendidikan, kita menyaksikan peletakan batu pertama oleh bapak Kadisdik, H. Wijayanto. (agus)
[masterslider id=”113″]