
Swara pendidikan (Sawangan,Depok) – Kartu Depok Sejahtera (KDS) dirasakan memberikan dampak positif bagi warga pra sejahtera, terutama di sektor pendidikan. Dengan KDS, bantuan finansial dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, seperti pembelian buku, alat tulis, dan biaya sekolah.
Selain itu, program ini juga mendukung akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, membantu mereka untuk terus bersekolah dan mengurangi angka putus sekolah. Keberadaan KDS mencerminkan komitmen pemerintah kota dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memastikan bahwa pendidikan menjadi hak yang dapat diakses oleh semua.
Sudah banyak sekolah-sekolah mulai dari tingkat dasar sampai menengah yang merasakan kebermanfaatan program dari pemerintah kota Depok yang dinakhodai Walikota Kyai Idris dan Wakil Walikota Imam Budi Hartono.
Hal ini yang diungkap oleh guru bidang kesiswaan SDI Darul Falah, Sofyan Hadi S.Pd. Dia mengatakan sejak awal digulirkannya KDS dari tahun pertama di bulan September 2021, puluhan siswa didiknya telah menerima bantuan tersebut.
Menurut Sofyan, program pemerintah Kota Depok di bawah kepemimpinan Kyai Idris dan Wakilnya Imam Budi Hartono telah membawa dampak positif bagi keluarga pra sejahtera.
“Alhamdulillah, setidaknya 60 peserta didik kami telah terbantu. Sebelumnya, program-program seperti ini belum ada di Kota Depok, namun kini banyak inisiatif yang muncul untuk mendukung pendidikan dan kesejahteraan masyarakat,”ujar Sofyan.
Inisiatif tersebut, kata Sofyan, menunjukkan komitmen pemerintah dalam meningkatkan kualitas hidup warga, khususnya dalam hal pendidikan.
“Dukungan ini sangat penting untuk memastikan anak-anak dari keluarga kurang mampu mendapatkan akses yang lebih baik dalam belajar dan meraih masa depan yang lebih cerah,” tandasnya.
ketika ditanyakan proses pengajuan KDS, menurut Sofyan, proses untuk pengajuan KDS sangat mudah dan tidak berbelit-belit.
“Ketika ada sosialisasi program KDS oleh pemkot Depok, kami pihak sekolah, mendata dan memvalidasi mana siswa yang memang layak kita ajukan untuk menerima bantuan, setelah itu ketika data sudah valid, kita berikan ke dinas sosial untuk di verifikasi dan di survey,” terangnya.
“Di tahun 2023 seiring dengan adanya peraturan baru bahwa penerima KDS harus terdata di DTKS, ada beberapa wali siswa yang awalnya dapat tetapi di tahap berikutnya tidak dapat, setelah kita telusuri, ternyata nama siswa tidak terdata di DTKS, dan kami pihak sekolah menyampaikan kepada orang tua siswa terkait hal tersebut, dan kami minta kepada ortusi untuk mengajukan ulang,” katanya.
Lebih lanjut, dikatakan sofyan, dengan adanya KDS ini pihak sekolah merasa sangat terbantu, karena ketika ada siswa yang nunggak bayaran, bisa di bantu dari KDS, begitu juga ke siswa, sangat bermanfaat untuk keperluan pendidikan.
Namun, disisi lain, Sofyan juga menyoroti pentingnya penyempurnaan dalam administrasi, terutama terkait dengan data DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dan pencatatan bukti pembukaan rekening.
“Mungkin ada hal-hal yang harus disempurnakan, sehingga tidak terjadi kebingungan, misalnya terkait administrasi data DTKS agar lebih rapi tentang pencatatan bukti pembukaan rekening, padahal sudah kita dapatkan. tetapi beberapa kali kami diminta ulang untuk bukti yang sudah disampaikan,” tuturnya.
Dia berharap, program ini bisa terus berlanjut, mengingat dampak positif yang dirasakan oleh putra-putri warga Depok yang membutuhkan.
“Program seperti Kartu Depok Sejahtera tidak hanya membantu secara finansial, tetapi juga memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk mengakses pendidikan yang lebih baik untuk meraih masa depan gemilang,” tutupnya. (Ameer)