![](https://swarapendidikan.co.id/wp-content/uploads/2025/01/WhatsApp-Image-2025-01-30-at-14.59.13-768x1024.jpeg)
Sekretaris Bappeda Kota Depok, Eneng Sugiarti
Swara Pendidikan (Sukmajaya, Depok)– Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, yang digelar pada Kamis, 23 Januari 2025 menjadi salah satu dari 10 kelurahan yang menyelenggarakan acara serupa.
Musrenbang ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Pemkot Depok, antara lain Camat Sukmajaya Wiyana, Sekretaris Bappeda Kota Depok Eneng Sugiarti, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Anggota DPRD Kota Depok, serta perwakilan LPM, RW, dan RT.
Sekretaris Bappeda Kota Depok, Eneng Sugiarti, dalam kesempatan itu mengungkapkan bahwa Musrenbang kali ini merupakan bagian dari perencanaan anggaran untuk tahun 2026. “Hari ini ada 10 kelurahan yang menggelar Musrenbang. Kegiatan ini penting untuk mempersiapkan usulan perencanaan pembangunan yang akan diajukan ke pemerintah kota,” ujarnya.
Eneng juga menjelaskan bahwa tugasnya bersama Kepala Bappeda adalah untuk memonitoring pelaksanaan Musrenbang di setiap kelurahan. Dalam monitoring tersebut, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, antara lain kelancaran acara, adanya kendala yang muncul, kesiapan peserta, dan keaktifan peserta dalam merespons materi yang disampaikan oleh narasumber.
Terkait dengan anggaran kelurahan, Eneng mengatakan setiap RW di Kelurahan Tirtajaya mengelola dana sebesar Rp 300 juta yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan sesuai usulan masyarakat. Dua kegiatan wajib (mandatory) yang akan dilaksanakan adalah posyandu dan wisata keberagaman.
“Wisata keberagaman ini akan melibatkan masyarakat dari berbagai latar belakang agama, budaya, dan suku untuk bersama-sama mengadakan kegiatan yang mendukung toleransi dan kerukunan,” jelas Eneng.
Anggaran untuk wisata keberagaman ini sebesar Rp 25 juta. Selain itu, diharapkan juga ada pembangunan fasilitas seperti bank sampah, serta pembelian alat olahraga, seperti meja tenis dan catur, yang akan mendukung aktivitas masyarakat.
“Setiap RW mengusulkan berbagai kegiatan sesuai dengan kebutuhan dan potensi di wilayahnya masing-masing,” imbuhnya. (Dib)