Swara Pendidikan — Program SIKOLA MasterClass 2025 kembali membuka wawasan baru bagi para pendidik Indonesia. Pada 23–29 November 2025, rombongan guru dan kepala sekolah dari berbagai jenjang mengikuti rangkaian pembelajaran dan kunjungan lapangan ke sejumlah sekolah, kampus, pusat pelatihan, industri, dan instansi pemerintah di Korea Selatan.
Salah satu peserta, Hizbul Pahman, S.Pd, guru SDN Kalibaru 1 yang menjadi delegasi Indonesia, menceritakan bagaimana program yang diinisiasi Ditjen SD Dikdasmen bekerja sama dengan Arasoft Co., Ltd. tersebut memberikan pengalaman langsung mengenai implementasi pendidikan digital di negeri ginseng itu.
Program ini memperlihatkan bagaimana Korea membangun sistem pendidikan digital yang terencana, terintegrasi, dan responsif terhadap kebutuhan masa depan.

Belajar dari Sumbernya: Teknologi, Industri, dan Kebijakan
1. Pengembangan Buku Digital Interaktif
Di kantor pusat Arasoft, para guru mempelajari pengembangan buku digital interaktif berbasis ePUB 3.0. Prof. Dong-yub Lee, pakar pendidikan Korea, menekankan pentingnya model desain instruksional seperti ADDIE dalam pengembangan konten digital.
Menariknya, pemerintah Korea justru membatasi penggunaan buku digital bagi anak usia PAUD hingga kelas 2 SD untuk menjaga perkembangan literasi dasar.
2. Industri Teknologi sebagai Mitra Pendidikan
Kunjungan ke Korea Aerospace Industries (KAI) memperlihatkan bagaimana teknologi AR/VR, simulasi penerbangan, hingga perakitan pesawat menjadi bagian dari ekosistem pendidikan STEM dan vokasi. Industri teknologi di Korea terintegrasi erat dengan kebutuhan pembelajaran masa depan.
3. Pemerintah Daerah yang Proaktif
Pemerintah provinsi dan kota di Korea aktif mendorong digitalisasi sekolah melalui pembangunan layanan publik berbasis data, pengembangan smart city, hingga penguatan konektivitas internet dan pelatihan guru.

Kunjungan Sekolah: Praktik Nyata yang Menginspirasi
SD Gyeongdong Daegu
Dengan lebih dari 2.000 siswa, sekolah ini menerapkan pembelajaran digital sejak kelas 3 SD. Setiap siswa memiliki perangkat digital, namun praktik menulis tangan tetap dijaga sebagai kompetensi dasar.
Pemerintah menyediakan infrastruktur Wi-Fi berkecepatan tinggi dan perangkat belajar. Program AI Textbook bahkan terbukti meningkatkan kemampuan problem solving siswa hingga 5,9 persen.
Yaksa High School
Sekolah ini memiliki program kelas khusus kecerdasan buatan (AI) selama tiga tahun. Kurikulum mencakup pengenalan AI, analisis data, hingga proyek berbasis solusi digital yang relevan dengan kehidupan nyata siswa.
Daegu Software Meister High School
Sebagai sekolah vokasi unggulan, institusi ini menyiapkan siswa menjadi tenaga ahli software. Fasilitas lengkap dan dukungan besar dari pemerintah menjadikan sekolah ini salah satu pusat pembinaan talenta digital terbaik di Korea.

Lima Pembelajaran untuk Indonesia
Dari seluruh rangkaian kegiatan, terdapat lima refleksi penting yang dapat diadaptasi oleh Indonesia:
- Penyelarasan kebijakan pusat–daerah untuk memastikan kualitas implementasi.
- Standardisasi platform, perangkat, dan buku digital nasional.
- Peningkatan kapasitas guru melalui pelatihan intensif dan berkelanjutan.
- Kolaborasi dengan industri dan universitas untuk memastikan relevansi pendidikan digital.
- Penguatan budaya digital di sekolah, meliputi etos belajar, disiplin, dan literasi teknologi.
Indonesia Bisa Berlari Lebih Cepat
Menurut Hizbul Pahman, Korea mengajarkan bahwa digitalisasi bukan semata tentang teknologi. Faktor yang jauh lebih penting adalah:
- konsistensi dukungan pemerintah,
- pemerataan pelatihan guru,
- budaya belajar yang disiplin, dan
- sinergi antara sekolah, pemerintah, industri, serta masyarakat.
“Pengalaman ini menjadi dorongan bagi kami untuk mempercepat transformasi pembelajaran digital di sekolah masing-masing. Dengan kolaborasi dan komitmen bersama, Indonesia bisa melangkah lebih cepat menuju masa depan pendidikan yang lebih maju,” ujarnya.**
Catatan perjalanan – Hizbul Pahman,S.Pd ( Guru SDN Kalibaru 1, Guru Delegasi Program SIKOLA MasterClass 2025 Indonesia-Korea Selatan)
Editor: Gus JP




