SDN Sinargalih kembali diperhitungkan, sebuah sekolah dasar yang terletak di Desa Mekargalih, Kecamatan Jatinangor, Sumedang. Dibawah kepemimpinan Sulistyawati, S.Pd., M.M., sekolah ini bukan hanya sekedar tempat belajar, melainkan sebuah ruang tumbuh yang membangun budaya, menghidupkan literasi, dan menorehkan segudang prestasi.
Bu Sulistyawati merumuskan visi-misi sekolah dalam akronim SIMFONI (Seni, Iman, Menulis dan Literasi, Fokus Berprestasi, Nyaman dan Inovatif). Dari gagasan inilah lahir program-program harian yang unik dan membentuk karakter peserta didik: Sentari (Senin Cinta Tanah Air), Serasi (Selasa Literasi), Rabu Sridaya (Sirnagalih Berbudaya), Kamis English, Jumat Berkah, hingga Sabtu Refleksi. Setiap hari menjadi ruang pembiasaan nilai, sehingga sekolah tidak hanya mengejar akademik, tetapi juga membangun budaya positif. Disinilah terlihat kuatnya praktik cultural leadership, dimana kepala sekolah berperan sebagai arsitek budaya yang menciptakan norma, kebiasaan, dan identitas khas sekolah.
Kepemimpinan Bu Sulistyawati tidak hanya berhenti pada penyusunan program saja. Melainkan, beliau sendiri terlibat langsung dalam literasi, menulis bersama peserta didik dan guru, bahkan melahirkan 12 judul buku dalam lima tahun terakhir. Pendekatan ini mencerminkan semangat servant leadership, yakni pemimpin yang hadir untuk melayani dan ikut membimbing, bukan hanya memberi instruksi semata. Dengan turun langsung, beliau memberi teladan nyata bahwa literasi bukan sekadar jargon, melainkan praktik yang menghidupi keseharian.
Keaslian Bu Sulistyawati pun tampak jelas. Beliau konsisten antara ucapan dan tindakan, jujur mengakui tantangan, tetapi tetap menginspirasi lewat karyanya dan penghargaan yang diraih. Termasuk Anugerah Parasamya Susastra Nugraha sebagai pendidik penggerak literasi nasional. Sikap ini adalah wujud authentic leadership, di mana integritas dan ketulusan menjadi dasar dalam memimpin.
Hasilnya terlihat nyata. Peserta didik SDN Sirnagalih berprestasi di ajang FLS2N, O2SN, hingga Olimpiade Nasional Matematika dan masih banyak lagi. Guru-guru pun mengikuti jejak dengan meraih penghargaan di tingkat kabupaten dan nasional. Masyarakat pun semakin percaya, terbukti dari meningkatnya jumlah pendaftar baru setiap tahun. Dengan visi dan misi yang jelas, jalur prestasi yang disediakan, serta dukungan melalui adanya program-program untuk mencapai tujuan bersama, kepemimpinan Bu Sulistyawati juga menunjukkan sentuhan path-goal theory, meski tidak sekuat dominasi kepemimpinan budaya dan pelayanan.
Kisah SDN Sirnagalih menunjukkan bahwa kepemimpinan sekolah bukan hanya soal administrasi atau target angka. Lebih dari itu, kepemimpinan adalah seni membangun budaya, melayani komunitas, dan memberi teladan autentik. Melalui kombinasi kepemimpinan ini Bu Sulistyawati berhasil mengembalikan citra SDN Sirnagalih sebagai sekolah rujukan dan sekolah berprestasi yang kini terus bersinar.
Sumber Berita: Fajarnusantara.com. (2023, 24 Oktober). Dibawah Kepemimpinan Kepsek Ini, SDN Sirnagalih Jatinangor Terus Bersinar. Oleh: Enceng Syarif Hidayat https://fajarnusantara.com/dibawah-kepemimpinan-kepsek-ini-sdn-sirnagalih-jatinangor-terus-bersinar/
Penulis: Fatin Naurah
Prodi : S2 Pendidikan Dasar
Universitas Negeri Surabaya




