SWARA PENDIDIKAN (SUKMAJAYA, DEPOK) – Sebagai salah satu dari 23 SD negeri dan swasta di Depok yang lolos seleksi sekolah penggerak. SDN Baktijaya 4, di Jalan Sono Keling Timur memulai langkahnya dengan menggelar kegiatan In House Training (IHT) sebagai implementasi dari model pembelajaran Sekolah Penggerak.
Kegiatan bertajuk “Platform merdeka belajar untuk kurikulum merdeka & pembinaan karakter” di ikuti sebanyak 60 guru kelas I dan IV serta kepala sekolah se wilayah Sukmajaya. Selasa (14/06/22).
Kegiatan yang di buka oleh Kepala Dinas Pendidikan, H. Wijayanto, dihadiri Kabid Pendas, Awang Buang, Ketua K3S Sukmajaya, Arif Suryadi dan Pengawas Kec. Sukmajaya. Dengan narasumber Asep Panji Lesmana, Kapten id belajar yang ditunjuk oleh Kemendikbud sebagai mitra Disdik untuk wilayah Depok.

“IHT ini merupakan tindak lanjut dari pelatihan yang sudah didapatkan oleh kepala sekolah, dan guru-guru terpilih dalam mengikuti kegiatan Program Sekolah Penggerak beberapa waktu lalu,” ujar Kepala sekolah penggerak SDN baktijaya 4, Ento Onasih didampingi Feryany Gultom, Kepala sekolah penggerak SDN Cipayung 4 di SDN Baktijaya 4.
Diakui Ento Onasih maupun Feryany Gultom, selama mengikuti kegiatan Program Sekolah Penggerak, telah membuka paradigma baru sebagai seorang pendidik dan berdampak pada pembelajaran yang dikelolanya.
“Seperti yang disampaikan oleh bapak-bapak dari kementrian saat mengikut program Sekolah Penggerak bahwa Sekolah Penggerak ini diharapkan dapat mengakselarasi untuk bergerak 1–2 tahap lebih maju dalam waktu 3 tahun ajaran dengan hasil belajar siswa di atas rata-rata. Pembelajaran paradigma baru, lingkungan belajar aman, nyaman, inklusif dan menyenangkan, perencanaan sekolah sudah berbasis data dan diharapkan terjadi percepatan digitalisasi sekolah,” ujar Feryany Gultom menambahkan.
“Alhamdulilah, melalui program pendampingan, kami mulai memahami ternyata Sekolah Penggerak itu pembelajaran yang berpihak pada peserta didik. Pembelajaran yang berkualitas, pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan itu terbukti,” ungkap Ento Onasih.
Ento Onasih mengatakan, IHT ini sebenarnya merupakan kegiatan kali kedua sebagai upaya pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
“IHT pertama waktu itu kita adakan se-gugus setelah kita lulus Sekolah Penggerak. Sekaligus ingin berkenalan dengan pak Asep Panji Lesmana, Kapten id belajar yang ditunjuk oleh Kemendikbud. Kebetulan beliau juga guru di SMAN 2 Depok. Alhamdulillah, ternyata antusias peserta sungguh luar biasa untuk pembelajaran paradigma baru dan meminta untuk diadakan kembali,” ungkap Ento.

“Dan sebelum gelaran IHT yang kedua ini, saya berdiskusi dengan Ketua K3S Sukmajaya, pak Arif untuk menyelenggarakan IHT kedua dengan peserta guru kelas 1 dan IV se Kecamatan Sukmajaya untuk meningkatkan kompetensi guru guna mendukung Program Sekolah Penggerak. Dan meminta IHT ini dibuka oleh pak Kadis untuk meresmikannya. Alhamdulillah, Ketua K3S sangat mensupport. Begitupun dengan pak Kadis yang juga mendukung penuh kegiatan ini,” terang Ento Onasih.
Dia menambahkan, di pelaksanaan yang kedua ini antusias peserta juga tetap luar biasa. Bahkan peserta meminta agar waktunya ditambah.
Seperti yang diungkap oleh Novanwirasita, guru kelas V SDN Baktijaya 4.

“IHT ini sangat berkesan buat saya, selain menambah ilmu, banyak hal-hal yang positif untuk pengembangan di sekolah maupun di luar sekolah. Yang membuat saya antusias dengan IHT yang diselenggarakan oleh program Sekolah Penggerak adalah fleksibilitas yang ditawarkan pada penerapan kurikulum paradigma baru. Guru dapat mengajar dan membimbing siswa sesuai dengan level capaian belajarnya,” ungkap Novanwirasita, guru kelas V SDN Baktijaya 4.
Dia berharap, kegiatan semacam ini lebih sering digelar. Karena diyakini pembelajaran dengan paradigma baru ini, peserta didik tidak akan bosan di kelas. Sederhana namun berkualitas,” pungkasnya. (agus)