Swara Pendidikan (Depok) – Proses seleksi jabatan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Depok kini memasuki tahap akhir. Berdasarkan hasil rapat Panitia Seleksi (Pansel) pada 22 Juli 2025, tiga besar calon Sekda telah diumumkan oleh Kepala BKPSDM Kota Depok. Ketiga nama tersebut disusun berdasarkan urutan abjad:
- Drs. Abdul Rahman, M.Si.
- Drs. Dadang Wihana, M.Si.
- Drs. Mangnguluang Mansur, M.Si.
Ketiga kandidat merupakan pejabat senior yang telah mengabdi di lingkungan birokrasi Pemerintah Kota Depok lebih dari dua dekade. Mereka memiliki rekam jejak panjang di berbagai bidang strategis, dan masing-masing membawa kekuatan tersendiri dalam kiprahnya membangun Kota Depok.
Profil dan Rekam Jejak Tiga Besar
Dadang Wihana dikenal luas sebagai figur teknokrat dan perencana andal. Pengalamannya memimpin Dinas Perhubungan dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) membuatnya memiliki penguasaan lintas sektor. Ia juga merupakan inisiator sejumlah program strategis seperti Sapa Saba dan Kampung Caraka. Meski demikian, banyak pihak menilai posisinya saat ini di Bappeda masih sangat vital bagi masa depan pembangunan Depok.
Abdul Rahman, yang kini mengelola sektor lingkungan hidup, dinilai berhasil menangani persoalan pelik seperti pengelolaan sampah. Dalam kondisi Kota Depok yang masih menghadapi tantangan serius di bidang persampahan, mempertahankan dirinya di posisi sekarang bisa jadi langkah strategis bagi kesinambungan program jangka panjang.
Mangnguluang Mansur, birokrat senior dengan pengalaman panjang di berbagai level pemerintahan, dianggap sebagai figur yang paling siap memimpin roda birokrasi sebagai Sekda. Sosoknya dikenal luas memiliki dedikasi dan kapasitas manajerial tinggi, menjadikannya pilihan logis untuk jabatan tertinggi ASN Kota Depok.
Tantangan Wali Kota: Profesionalisme vs Relasi Personal
Penentuan Sekda bukanlah keputusan ringan bagi Wali Kota Depok, Supian Suri. Di tengah kapasitas para calon yang nyaris setara, terdapat dimensi emosional dan historis yang turut mewarnai. Ketiganya merupakan alumni Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) dan secara kedinasan merupakan senior dari Wali Kota.
Hal ini menempatkan Supian Suri dalam posisi yang menantang: menjaga profesionalisme dan objektivitas dalam memilih figur yang paling mampu mempercepat kinerja birokrasi, menjembatani komunikasi antar-OPD, serta memperkuat implementasi visi-misi pemerintahannya.
Harapan Publik: Sekda Sebagai Motor Perubahan
Kini, masyarakat Kota Depok menanti keputusan akhir dari Wali Kota. Siapa pun yang akan dipilih, besar harapan publik agar sosok Sekda yang baru mampu menjadi motor penggerak perubahan, memperkuat kolaborasi lintas sektor, dan menghadirkan tata kelola birokrasi yang lebih profesional, efisien, dan berorientasi pada pelayanan publik yang prima.**