Swara Pendidikan (Depok) — Rapor Pendidikan Depok 2025 mencatat capaian penting setelah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi merilis laporan resmi berbasis data tahun 2024.. Hasilnya menunjukkan sejumlah capaian positif pada aspek literasi, numerasi, dan karakter, namun menghadirkan pekerjaan rumah pada peningkatan layanan PAUD, pemerataan kualitas pembelajaran, serta penguatan iklim sekolah.
Berdasarkan data yang dihimpun tim litbang Swara Pendidikan, Kota Depok memperoleh Indeks Standar Pelayanan Minimal (SPM) sebesar 80,54 dan masuk kategori Tuntas Madya, menandai bahwa sebagian besar layanan dasar pendidikan telah terpenuhi sesuai ketentuan nasional. Berikut uraiannya:
Capaian Positif: Literasi, Numerasi, dan Karakter Menguat
Hasil Rapor Pendidikan memperlihatkan bahwa kemampuan literasi dan numerasi murid di jenjang SD, SMP, SMA hingga SMK umum berada pada kategori Baik, bahkan banyak di antaranya mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya.
Pada indikator Karakter, hampir seluruh jenjang pendidikan — baik sekolah negeri maupun swasta — menunjukkan kategori Baik, mencerminkan penguatan pembiasaan nilai-nilai Pancasila di lingkungan sekolah.
Kualitas Pembelajaran Masih Beragam
Kualitas pembelajaran di Kota Depok menunjukkan tren yang bervariasi. SD dan SMA umum tercatat berada pada kategori Baik, namun jenjang SMP dan SMK masih berada pada kategori Sedang. Beberapa indikator menunjukkan penurunan dibanding tahun sebelumnya, terutama pada aspek interaksi belajar dan pengelolaan kelas.
Kondisi ini menjadi sinyal perlunya peningkatan kompetensi guru, penguatan supervisi akademik, serta implementasi pembelajaran aktif dan diferensiasi di semua jenjang.
PAUD: Akreditasi dan Pembelajaran Fondasi Masih Perlu Perhatian
Sektor Pendidikan Anak Usia Dini menjadi salah satu sorotan. Persentase PAUD terakreditasi minimal B berada pada kategori Sedang, menunjukkan masih perlunya peningkatan mutu layanan dan pemenuhan standar satuan.
Selain itu, indikator Pembelajaran yang Membangun Kemampuan Fondasi mengalami penurunan. Hal ini menegaskan kebutuhan untuk memperkuat layanan PAUD secara holistik, tidak hanya pada aspek baca-tulis-hitung, tetapi juga pembentukan budi pekerti, kematangan emosi, interaksi sosial, dan kemandirian.
Iklim Sekolah: Perlu Penguatan di SLB dan Kesetaraan
Pada indikator iklim Pendidikan, meliputi keamanan, kebinekaan, dan inklusivitas. Sekolah umum menunjukkan capaian Baik–Sedang. Namun, satuan pendidikan kesetaraan dan Sekolah Luar Biasa (SLB) masih menghadapi tantangan, terutama pada aspek inklusivitas dan keberagaman.
Penguatan kolaborasi dengan orang tua, pelatihan pendidik, dan penyediaan fasilitas yang ramah disabilitas menjadi kunci peningkatan layanan bagi seluruh anak, termasuk murid berkebutuhan khusus.
Partisipasi Sekolah: Stabil. PAUD & Disabilitas Perlu Perhatian
Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7–15 tahun berada pada kategori Tinggi, namun APS usia 5–6 tahun masih berada pada kategori Kurang. Sementara itu, partisipasi pendidikan untuk anak disabilitas tercatat Rendah, sehingga perlu strategi lebih agresif untuk memperluas akses dan memudahkan layanan pendidikan inklusif.
Upaya Kolaboratif Menjadi Kunci
Rapor Pendidikan Depok 2025 menegaskan bahwa kualitas pendidikan tidak hanya diukur dari hasil belajar murid, tetapi juga dari proses pembelajaran, iklim sekolah, dan kesiapan satuan pendidikan dalam memberikan layanan yang aman, inklusif, serta berkelanjutan.
Pemerintah daerah, satuan pendidikan, organisasi masyarakat, hingga orang tua diharapkan dapat memperkuat kolaborasi untuk mendorong langkah perbaikan di tiap indikator.
Dengan pelibatan semua pihak, Kota Depok diharapkan mampu mewujudkan layanan pendidikan yang semakin bermutu, merata, dan inklusif sesuai semangat kolaboratif dengan cara memperkuat koordinasi lintas sektor untuk memastikan pemerataan mutu pendidikan di setiap kecamatan. Penguatan supervisi akademik, peningkatan kompetensi guru, serta pendampingan satuan PAUD perlu menjadi prioritas utama. Selain peningkatan kapasitas pendidik dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dan penguatan modul ajar Kurikulum Merdeka juga dinilai penting untuk menutup ketimpangan mutu antarsatuan pendidikan.
Pemerintah Kota Depok juga didorong untuk memperluas program edukasi bagi orang tua terkait pendampingan tumbuh kembang anak, terutama pada fase PAUD. Program ini diharapkan membantu memperbaiki indikator fondasi seperti perkembangan sosial-emosional, kemandirian, interaksi positif, serta kesiapan memasuki jenjang sekolah dasar. Di sisi lain, peningkatan partisipasi pendidikan bagi anak disabilitas harus mendapat perhatian serius melalui penyediaan fasilitas yang ramah disabilitas, pelatihan guru pendamping khusus, serta pemetaan kebutuhan layanan inklusif di seluruh wilayah.
Dengan penguatan pada area-area strategis tersebut, diharapkan mutu pendidikan Kota Depok dapat terus meningkat secara berkelanjutan dan selaras dengan semangat kolaboratif yang diusung dalam perbaikan layanan pendidikan nasional.
Tentang Rapor Pendidikan Kota Depok detailnya buka disini
(Tim Litbang Swara Pendidikan)
