Sejarah telah mencatat bahwa bangsa Indonesia telah merdeka lebih dari 69 tahun. Cita-cita kemerdekaan yang digagas oleh para bapak pendiri bangsa (founding fathers) menjadi tanggung jawab kita untuk melanjutkan tonggak-tonggak perjuangan pergerakan nasional tersebut. Mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai salah satu icon penting kehidupan masyarakat perlu dilakukan upaya-upaya aktualisasi menuju masa depan yang baik.
Perjalanan waktu yang cukup panjang wajar apabila bangsa ini mendapatkan pelajaran berharga yang akan menjadi modal dasar untuk menciptakan sejarah di masa depan yang lebih baik. Indonesia dahulu pernah dipuji sebagai salah satu negara yang berhasil menaikkan Indeks Pembangunan Manusia secara fantastis. Bahkan, pada era 60-an banyak tenaga pengajar dari Indonesia diperbantukan untuk mengajar di negara tetangga, dan banyak juga mahasiswa dari negara tetangga (Malaysia, contohnya) yang studi di Indonesia.
Pendidikan merupakan usaha etis dari manusia, untuk manusia dan untuk masyarakat manusia. Pendidikan dapat mengembangkan bakat seseorang sampai pada tingkat optimal dalam batas hakikat individu, dengan tujuan supaya tiap manusia bisa secara terhormat ikut serta dalam pengembangan manusia dan masyarakatnya terus menerus mencapai martabat kehidupan yang lebih tinggi.
Pendidikan merupakan suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari diri manusia. Mulai dari kandungan sampai beranjak dewasa kemudian tua manusia mengalami proses pendidikan. Pendidikan merupakan cahaya penerang yang menuntun manusia dalam menentukan arah, tujuan, dan makna kehidupan ini.
Problematika Pendidikan
Dimensi Kepemimpinan Dilihat dari pejalanan sejarah pendidikan Indonesia, arah pendidikan disesuaikan dengan keadaan dan kepentingan penguasa, ketika penguasa memerlukan suatu kekuatan politik ke arah itulah pendidikan di arahkan.
Berbagai problematika pendidikan di Indonesia cukup banyak, mulai dari masalah kurikulum, kualitas, kompetensi, bahkan kompetensi kepemimpinan baik itu dijajaran tingkat atas maupun tingkat bawah. Berbagai kasus keluhan-keluhan terjadi di lapangan, baik pimpinan sekolah maupun para pendidik yang menyayangkan dimensi kepemimpinan seperti soal manajemen, disiplin, birokrasi dan administrasi yang amburadul. Kemudian yang tidak kalah pentingnya juga soal kepemimpinan di sekolah turut berperan mewarnai wajah penyelenggaraan dunia pendidikan serta memperlebar kesenjangan dan konflik internal para pendidik. Ditambah lagi dengan pemberlakuan otonomi daerah, di mana sistem pendidikan nasional dituntut untuk melakukan perubahan dan penyesuaian sehingga dapat mewujudkan proses pendidikan yang demokratis, memperhatikan keberagaman, memperhatikan kebutuhan daerah, serta mendorong peningkatan partisipasi masyarakat. Yang menjadi persoalan adalah, setelah 69 tahun Indonesia merdeka, di mana rakyat memberikan hak sepenuhnya kepada pemerintah dalam proses penyelenggaraan kenegaraan dengan segala kebutuhan-kebutuhannya dan sejauh mana tanggung jawab moral pemerintah termasuk di dalamnya aparat pemimpin dengan jajarannya dalam mempersiapkan, menyediakan serta mengembangkan dunia pendidikan. Kondisi dinamis seperti ini tentu saja suatu dilematika yang cukup ironis, dan berpengaruh besar terhadap kualitas pendidikan. Memikirkan konsep. dan mekanisme pendidikan, terlebih bagi masyarakat Indonesia yang sedang berkembang dan dengan kondisi masyarakat yang pluralis tentunya bukan perkara gampang. Tetapi walaupun demikian tetap merujuk bahwa pendidikan sebagai hak asasi setiap individu anak bangsa seperti yang tertuang dalam UUD 1945 Pasal 31ayat (1) yang menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
Tantangan dan Prospek Pendidikan Indonesia
Pendidikan merupakan kunci pembangunan nasional, kerenanya peranan kepemimpinan dalam dunia pendidikan sangat penting dalam membuat arah dan implementasi kebijakan pendidikan. Memang harus diakui bahwa masalah pendidikan termasuk masalah yang paling sulit untuk ditangani. Berbagai macam kebijakan telah dilakukan oleh pemerintah, walaupun dalam prakteknya kadangkadang menyimpang dari ketetapan. Meskipun demikian usaha pemerintah untuk mengatasi berbagai problematika pendidikan tersebut perlu dihargai. Dengan demikian tantangan terbesar dari bangsa ini adalah tentang rendahnya mutu pendidikan. Bangsa ini mau tidak mau harus melakukan perbaikan dan pembaharuan di berbagai sektor yang berkaitan dengan pendidikan Transformasi pendidikan Indonesia merupakan keniscayaan. Kemana arah dan transformasi pendidikan akan banyak dipengaruhi oleh kepemimpinan yang muncul..Era reformasi yang dimulai sejak 1998 merupakan era transisi yang salah satunya memasuki dunia pendidikan nasional antara lain dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan nasional. Undang-undang ini telah memberikan ruang terhadap perubahan-perub -perubahan yang salah satunya adalah desentralisasi pendidikan.. Perubahan ini tentunya membawa konsekuensi-konsekuensi dalam penyelenggaraan pendidikan nasional. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah baik pusat dan daerah bagaimana persoalan wewenang tidak terjadi tumpang tindak atau bahkan menjadi sumber permasalahan antara pemerintah pusat dan daerah. Kemudian seiring dengan era globalisasi, pemerataan dan peningkatan mutu pendidikan Indonesia dituntut untuk meningkatkan mutu sumber daya manusianya dalam menghadapi persaingan global. Dunia pendidikan harus peka dan tanggap dalam mempersiapkan sistem pendidikan sesuai dengan konteks dan tuntutan zaman.
Tentang prospek pendidikan nasional ke depan dalam menghadapi era perkembangan globalisasi, kesadaran global tentang peningkatan sumber daya manusia adalah sebuah keharusan bagi dunia pendidikan. Hal ini karena pendidikan sebagai bentuk investasi dalam mempersiapkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas. Mudah-mudahan kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam pendidikan dalam rangka reformasi pendidikan nasional ke arah yang yang lebih baik.
Kesimpulan
Pendidikan harus mendapatkan perhatian yang serius bagi setiap bangsa, karena dengan pendidikan akan dapat dilihat maju mundurnya suatu bangsa. Tentu saja bangsa Indonesia tidak mau hidup terbelakang akibat aspek pendidikan tidak mendapat porsi yang cukup dengan teriringnya berbagai kemajuan di bidang lain. Hal yang mendasar bagi pembangunan pendidikan dipengaruhi oleh dimensi kepemimpinan atau pemerintah baik pemerintah pusat maupun daerah. Pemberlakuan desentralisasi pendidik pada gilirannya untuk memberdayakan dan membangun manusia Indonesia melalui jalur pendidikan. Oleh karena itu, kebijakan pemimpin harus merata ke setiap daerah sehingga kesenjangan tidak lagi terjadi. Namun kita harus menyadari masalah pembangunan pendidikan tidak hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab semua pihak.
Kutipan kalimat penuh makna dari Bapak Dr. Fokky Fuad, SH,M,Hum “Dalam pendidikan bukan hanya dibutuhkan kecerdasan tetapi KETAHANAN” .
Sebagai bentuk ketahanan dalam dunia pendidikan yang harus memiliki pondasi yang kuat dalam kepemimpinan didunia pendidikan. Jika pondasi sudah kuat maka semua permasalahan yang terjadi di dunia pendidikan maupun dilingkup sekolah ataupun organisasi dan yayasan yang bergerak dibidak pendidikan akan dapat teraatasi dengan mudah.
Oleh : Octavia Sri Rezeki (Mahasiswi Program Pascasarjana (S2) Magister Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan STKIP Arrahmaniyah Depok)