Swara Pendidikan (Cinere, Depok)– Peringati Hari Kartini, SD Negeri Pangkalan Jati 1, Cinere, meluncurkan tiga buku antologi cerpen hasil karya warga sekolah, Senin (21/4/2025). Ketiga buku tersebut adalah Sang Tinta Pengabdi (antologi cerpen karya guru, tenaga pendidik, dan orang tua), Lukisan Kata Kita (antologi cerpen karya siswa kelas 3), dan Cerita dari Balik Tas Sekolah (antologi cerpen siswa kelas 4).
Peluncuran buku dihadiri Pengawas Pembina SD Kecamatan Cinere, Kristiani, M.Pd, yang sekaligus menandatangani ketiga buku tersebut. Dalam sambutannya, Kristiani menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh warga sekolah dalam menghasilkan karya literasi yang bermanfaat.
“Di era globalisasi seperti sekarang, bukan berarti semua harus serba digital. Buku tetap memiliki nilai penting karena ia merupakan karya nyata yang dapat disimpan, dibaca ulang, dan menjadi warisan literasi,” ungkap Kristiani yang juga sebagai salah satu pengurus Tim Pendamping Literasi Kota Depok.
Sementara itu, Kepala SDN Pangkalan Jati 1, Hj. Siti Husna menjelaskan bahwa peluncuran buku ini merupakan bentuk komitmen sekolah dalam menumbuhkan semangat berkarya, khususnya dalam rangka mengenang perjuangan R.A. Kartini yang dikenal melalui karya tulisnya, Habis Gelap Terbitlah Terang.
“Melalui karya ini, kami ingin meneladani semangat R.A. Kartini. Anak-anak didorong untuk terus berkarya dan membawa perubahan positif. Sekolah berkomitmen melahirkan generasi pejuang, salah satunya dengan menulis,” tutur Siti Husna.
Guru kelas 3, Wiwin Nurmawati, S.Pd yang terlibat langsung dalam proses penulisan mengatakan, peluncuran buku kedua setelah tahun sebelumnya merilis antologi pantun dan puisi.
“Tahun ini, kami mengangkat cerita sehari-hari dari siswa, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar. Proses penulisan memakan waktu sekitar dua bulan, dimulai dari bimbingan, pengumpulan cerita, hingga penyuntingan,” kata Wiwin.
Menurutnya, tantangan terbesar dalam membimbing siswa menulis adalah mengubah ide cerita lisan menjadi tulisan yang runut dan memiliki alur yang jelas.
“Anak-anak sebenarnya pandai bercerita, namun menuliskannya membutuhkan bimbingan khusus. Harapannya, buku ini bisa menjadi pemantik semangat literasi dan memberikan manfaat bagi siswa, guru, maupun orang tua,” pungkasnya. (Amr)