
Swara Pendidikan (Bojongsari, Depok)– SMK Islamiyah Serua mengadakan Uji Kompetensi Keahlian (UKK) untuk siswa kelas 12, yang berlangsung selama enam hari, dari Senin hingga Sabtu, 17-22 Februari 2025. UKK diikuti 170 siswa kelas 12 dari tiga program keahlian, 87 siswa untuk Pemasaran atau Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP) Pemasaran atau Bisnis Daring dan Pemasaran (BDP), 61 siswa untuk OTKP, dan 22 siswa untuk Kuliner.
UKK ini merupakan bagian dari ujian akhir bagi para siswa untuk mengukur sejauh mana kompetensi mereka dalam bidang keahlian yang telah dipelajari.
Kepala SMK Islamiyah Serua, Nur Salim menjelaskan Uji Kompetensi Keahlian dilaksanakan untuk memastikan bahwa siswa dapat menunjukkan kemampuan terbaik mereka sesuai dengan bidang keahlian masing-masing
“Untuk program keahlian Pemasaran (BDP), pengujinya adalah tenaga ahli dari dunia usaha, adalah Ramayana. Sementara itu, untuk keahlian OTKP, penguji eksternal berasal dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Untuk program Kuliner, penguji adalah Executive Chef Dolly Irawan dari Hotel Grand Whiz Poins Simatupang, yang juga bertindak sebagai assessor dalam ujian tersebut,” terang Nur Salim.
Dia berharap dengan adanya UKK, siswa tidak hanya memiliki keahlian di bidang masing-masing, tetapi juga agar keahlian mereka dapat diterima dan diaplikasikan di dunia usaha.
Guru mata pelajaran kuliner, Puwihastuti menyatakan bahwa dalam keahlian kuliner, kompetensi diuji dalam bentuk kelompok. “Kami berharap agar siswa-siswa ini dapat diterima bekerja di industri kuliner setelah lulus nanti,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Dolly Irawan, Executive Chef dari Hotel Grand Whiz Poins Simatupang menjelaskan secara teknis, bahwa siswa sudah cukup mahir dalam bidang kuliner. “Anak-anak sudah terbiasa berlatih, dan melalui ujian ini, kami dapat menilai sejauh mana kompetensi mereka. Dari pengamatan saya, mereka sudah memenuhi kriteria yang kami tetapkan,” kata Dolly, yang juga seorang praktisi industri kuliner.
Dolly menambahkan, dalam UKK kuliner, siswa diuji dengan berbagai menu, termasuk menu kontinen, paket pastry, dan masakan tradisional. “Saya berharap, setelah mengikuti ujian ini, siswa dapat terus berkembang baik dari segi materi maupun praktik di dunia kuliner,” tutup Dolly Irawan. (Dib)