Swara Pendidikan (Beji, Depok) – Setiap pekan, suasana di SDN Keramat Beji tampak sedikit berbeda. Di sela-sela deretan tas dan botol minum, siswa-siswi tampak membawa botol bekas berisi minyak jelantah, sisa penggorengan dari dapur rumah yang kini punya nilai baru bagi mereka.
Di bawah bimbingan guru dan wali kelas, para siswa berbaris rapi untuk menimbang dan mencatat hasil pengumpulan minyak jelantah. Kegiatan sederhana itu kini menjadi rutinitas yang sarat makna: belajar menjaga bumi sejak usia dini.
Kepala UPTD SDN Keramat Beji, Nur Rahma mengatakan program pengumpulan minyak jelantah ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Depok dalam mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan limbah rumah tangga.
“Kegiatan ini bukan sekadar mengumpulkan minyak bekas, tetapi juga menumbuhkan karakter peduli lingkungan, disiplin, dan kerja sama di kalangan siswa,” kata Nur Rahma saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (14/10/25).
Minyak jelantah yang dibawa siswa dikumpulkan dari rumah masing-masing, lalu disetorkan kepada wali kelas setiap minggu. Setelah terkumpul, pihak sekolah bekerja sama dengan lembaga pengelola limbah untuk menyalurkan minyak tersebut agar diolah menjadi produk bernilai guna, seperti bahan bakar, sabun, hingga lilin ramah lingkungan.
“Kami ingin anak-anak memahami bahwa limbah rumah tangga, kalau dikelola dengan benar, bisa punya manfaat besar. Dari hal kecil seperti ini mereka belajar tanggung jawab dan kepedulian,” imbuhnya.
Bagi para siswa SDN Keramat Beji, membawa botol berisi minyak bekas bukan lagi hal aneh. Justru dari botol-botol itulah mereka belajar bahwa menjaga kebersihan bumi dimulai dari langkah kecil, bahkan dari dapur rumah sendiri. (Amr)