Tuesday, March 18, 2025
HomePROFILSosokMengenal Lebih dekat Abah Jana, Kreator Seni Topeng Jigprak

Mengenal Lebih dekat Abah Jana, Kreator Seni Topeng Jigprak

Nasan Sujana atau lebih dikenal dengan nama Abah Jana, (66 th) Kreator Seni Topeng Jigprak
Nasan Sujana atau lebih dikenal dengan nama Abah Jana, (66 th) Kreator Seni Topeng Jigprak

Swara Pendidikan.co.id (BOGOR) – Seni topeng Jigprak tak bisa dipisahkan dari sang kreatornya.  Seorang seniman Rd. Nasan Sujana atau lebih dikenal dengan nama Abah Jana, 66 tahun.  Berkat kecintaannya sejak muda pada seni dan pengalaman pendidikannya di dunia seni di Jakarta.

Abah  Jana  selaku orang seni dan kebetulan di Bogor belum ada kesenian. Abah terinspirasi tradisi (Budaya) nyarungsa, dongeng, dan pangabaran, yang disebut budaya orang Bogor.

Ketiga unsur budaya itulah yang dipadukan menjadi  seni  jigprak, ungkap Abah Jana membuka cerita saat ditemui Swarapendidikan.co.id  dipadepokannya yang beralamat kampung Babakan, Desa Situ Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Senin (24/2/20).

Abah  Jana memaparkan, adapun Jigprak diambil dari bahasa Sunda, Jig artinya silahkan, Prak artinya mulai. Apa yang dimaksud silahkan mulai,

Pertama,  nyarungsa atau permainan anak. Diambil dari permainan anak jaman dulu sebelum maghrib ketika belum ada penerangan listrik, ada paulinan (permainan) kucing-kucingan, ninja-ninjaan dengan memakai kain sarung.

“Inilah yang kemudian sama abah dijadikan hiburan seni tari dengan kombinasi warna pakaian merah, putih, dan hitam,” kata Abah jana.

Seni Topeng Jigprak
Seni Topeng Jigprak

“Warna tersebut simbol yang melekat pada diri manusia, putih melambangkan kesucian, hitam adalah kegelapan, merah adalah simbol keberanian, berani karena benar,” sambungnya

Kedua, lanjut Abah, dongeng. Kalau orangtua dulu cara menidurkan anak dengan cara mendongeng, nah oleh abah bagaimana dongeng itu divisualkan menjadi seni drama atau teater.

Ketiga, Abah jana meneruskan, pangabaran atau ilmu kebatinan. Sulit menampilkan ilmu kebatinan menjadi seni, maka perpaduan  Itu  di olah menjadi seni atraksi, dsebut seni atraksi Jigprak, kalau di Banten disebut Debus.

“Tahun 1980, abah mengkaloborasi  tiga unsur itu menjadi kesenian. Dan terciptalah yang disebut Seni Jigprak,” jelasnya.

2005 Seni Topeng Jigprak dapat penghargaan

Penghargaan
Penghargaan

Seni Jigprak bukan seni topeng. Mungkin karena dari tahun ketahun Jigprak ditampilkan. Dan dalam pementasan seni tari, penarinya selalu memakai topeng maka orang menyebutnya Seni Topeng Jigprak.

“Memang ada sejarahnya di Bogor memiliki topeng emas, makanya Abah buat topeng untuk penari seni Jigprak memakai warna keemasan,” kata Abah Jana.

Tahun 1990  Seni jigprak, awal pentas dipemerintahan kabupaten Bogor. Namun menurut abah, tidak lantas seni Jigprak dapat berkembang, karena waktu itu seni dan budaya masih dibawah KEMENDIKBUD.

“Barulah pada tahun 1999, setelah beralih ke Kementerian Pariwisata dan Budaya, seni Jigprak berkembang sampai dikenal tingkat Provinsi,” kenangnya

Hal yang paling terkesan, sambung Abah, ketika kemudian Seni Topeng Jigprak ikut festival teater tradisi se-Jawa Barat.

“Alhamdulillah tahun 2005 Seni Topeng Jigprak dapat penghargaan sebagai seni yang Unik, menarik, dan patut dilestarikan. Dan Alhamdulillah di tahun 2015, Padepokan Seni Topeng Jigprak, legal secara hukum,”  imbuhnya

Kemudian pada 28 Juli 2018, atas prakarsa Dirjen Kebudayaan, Seni Topeng Jigprak di seminarkan.

“Dengan di seminarkan, Seni Topeng Jigprak jangan sampai punah atau diambil Negara lain, dan kedepannya ada generasi muda sebagai penerus,”  harap Abah

2020 berdiri Yayasan Ki Sunda Lansia

Yayasan Kisunda Lansia,
Yayasan Kisunda Lansia,

Dalam perjalanannya Padepokan Seni Topeng Jigprak, tiap tahunnya memiliki acara rutin pementasan di acara tahun baru islam atau disebut seren taon. Selain pementasan Seni, diadakan pula aksi sosial berupa sunatan masal, pemberian santunan lansia, yatim dan dhuafa.

“Ya di dasari rasa keprihatinan dan rasa ingin membantu lansia terutama yang ada dilingkungan sini, Abah buat Yayasan Kisunda Lansia,” kata Abah Jana

Kedepannya Abah berharap Yayasan Kisunda lansia menjadi jembatan persoalan-persoalan sosial yang ada dimasyarakat.

“Semoga kiprah abah diluar seni ini dapat Ridho Alloh SWT, dan ada tangan-tangan hamba Allah yang rela mengulurkan bantuannya, aamiin,” tutupnya. (Nurjaya)

RELATED ARTICLES
- Advertisment -
Google search engine

Most Popular

PRESTASI SISWA/SEKOLAH

Recent Comments