
Pendidikan mempunyai pengertian proses perubahan dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan, proses perluasan, dan cara mendidik. Ki Hajar Dewantara mengartikan pendidikan sebagai upaya untuk memajukan budi pekerti, pikiran serta jasmani anak agar dapat memajukan kesempurnaan hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
Ki Hadjar Dewantara adalah seorang perintis dalam dunia pendidikan di Indonesia. Filosofi dan visinya tentang pendidikan telah membentuk berbagai aspek dari sistem pendidikan di Indonesia seperti yang kita kenal hari ini. Ki Hadjar Dewantara memiliki pandangan kritis terhadap pendidikan kolonial yang ada pada zamannya dan berambisi menciptakan sistem pendidikan yang merdeka, demokratis, dan berakar pada nilai-nilai budaya lokal.
Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara dapat diartikan sebagai usaha mentransformasi individu dan masyarakat melalui sistem pendidikan yang merdeka dan bermartabat.
Visi Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan ialah menciptakan individu-individu yang berkepribadian merdeka, memiliki martabat, berbudi pekerti luhur, dan mampu berperan dalam masyarakat.
Pendidikan menekankan pengembangan kepribadian individu untuk membentuk masa depan mereka dan mengatasi situasi sulit dengan mudah. Pendidikan ini membentuk siswa sehingga mereka terbiasa dengan skenario yang berubah sambil menangani tugas sosial, moral, dan demokrasi mereka secara efisien. Pentingnya pendidikan dapat dipahami melalui manfaatnya karena pendidikan ini mengembangkan aspek fisik dan emosional, mengajarkan tata krama dan mengembangkan rasa persaudaraan, menanamkan semangat patriotisme serta mengembangkan toleransi beragama pada siswa.
Pendidikan bermakna menjadi penting untuk disertakan dalam perjalanan sekolah siswa, bahkan setelah itu untuk memastikan bahwa mereka menyerap nilai-nilai moral serta etika,
di antaranya sebagai berikut:
- Untuk memastikan pendekatan holistik terhadap pengembangan kepribadian siswa dalam hal aspek fisik, mental, emosional, dan spiritual.
- Penanaman jiwa patriotisme dan nilai-nilai warga negara yang baik.
- Membantu siswa memahami pentingnya persaudaraan di tingkat sosial, nasional, dan internasional.
- Mengembangkan budi pekerti yang baik, tanggung jawab, dan kerja sama
- Mengajarkan siswa tentang cara membuat keputusan yang tepat berdasarkan prinsip moral, cara berpikir, dan hidup yang demokratis.
- Memberikan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya toleransi dan rasa hormat terhadap perbedaan budaya dan agama.
Pendidikan memainkan peran penting dalam berkontribusi pada perkembangan holistik siswa. Tanpa menanamkan nilai-nilai tersebut, kita tidak akan mampu mengajarkan mereka tentang moral yang baik, apa yang benar, dan apa yang salah serta sifat-sifat utama seperti kebaikan, empati, dan kasih sayang. Kebutuhan dan pentingnya pendidikan nilai di abad 21 jauh lebih penting karena kehadiran teknologi dan penggunaannya yang berbahaya. Dengan mengajarkan siswa tentang nilai-nilai kemanusiaan yang esensial, kita dapat membekali mereka dengan keterampilan digital terbaik serta membantu mereka memahami pentingnya perilaku etis dan menumbuhkan kasih sayang.
Ini memberi siswa pandangan positif tentang kehidupan dan memotivasi mereka menjadi manusia yang baik, membantu mereka yang membutuhkan, menghormati komunitas mereka serta menjadi lebih bertanggung jawab dan bijaksana.
Pendidikan tidak hanya dilihat dari proses dimana seorang individu mengembangkan kemampuan, sikap, nilai-nilai serta bentuk-bentuk perilaku bernilai positif lainnya bergantung pada masyarakat tempat ia tinggal, tetapi setiap individu perlu memastikan pendekatan holistik terhadap pengembangan kepribadian mereka dalam aspek fisik, mental, sosial, dan moral. Pendekatan ini memberikan arahan positif kepada siswa untuk membentuk masa depan mereka, membantu mereka menjadi lebih bertanggung jawab dan bijaksana serta memahami tujuan hidup mereka.
Dengan demikian, seiring waktu dan pengembangan metode pendidikan yang berkelanjutan, prinsip-prinsip Ki Hadjar Dewantara tetap relevan dan penting dalam pendidikan di Indonesia. Seiring perubahan sosial, teknologi, dan tantangan baru di era digital dan global, adaptasi dan pembaruan terus diperlukan. Namun, esensi dari prinsip-prinsip ini, yaitu peran guru sebagai pengajar, teladan, motivator, dan pendukung tetap menjadi pedoman utama dalam menghadapi tantangan ini serta membentuk pendidikan yang holistik dan bermakna bagi setiap siswa.
Selain itu, keberhasilan implementasi prinsip-prinsip ini juga bergantung pada lingkungan dan budaya sekolah secara keseluruhan, termasuk kepemimpinan sekolah, struktur dan bahan kurikulum, sistem penilaian serta dukungan dari orang tua dan masyarakat. Maka, pembaharuan dan perbaikan berkelanjutan diperlukan untuk memastikan bahwa prinsip-prinsip ini benar-benar dapat diimplementasikan dalam praktik dan memberikan manfaat yang positif bagi pembelajaran dan perkembangan siswa.**
Penulis : Dina Martha Tiraswati, M.Pd (Pengawas SMK Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I Provinsi Jawa Barat)



