Swara Pendidikan (Tapos, Depok)– Kelompok belajar (Kombel) inklusi kecamatan Tapos mengadakan pelatihan layanan pendidikan inklusi bagi guru SD Negeri dan Swasta, bekerjasama dengan Yayasan Cahaya Insan Mulia dan lembaga Inisiatif Zakat Indonesia, dan UPZ Permata bank pada Sabtu, 14 Desember 2024. Kegiatan berlangsung di SDIT AL-Kamil, Sukatani, diikuti 60 tenaga pendidik, baik itu kepala sekolah dan guru-guru SD negeri dan swasta se-kecamatan Tapos.
Menurut ketua kombel Inklusi kecamatan Tapos, Sulistyowati Triasih, kegiatan pelatihan bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para pendidik dalam mendukung perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan akhir tahun dari kombel inklusi kecamatan tapos. Sejak lonching di Desember 2023, misi utama adalah membangun pelayanan inklusi lebih baik, ramah, ternuka di sekolah dasar negeri maupun swasta,” jelasnya.
Sulis, yang juga Kepala SDN Cilangkap 2 mengatakan bahwa pengurus kombel inklusi terdiri dari kepala SD negeri dan SD swasta. Programnya untuk membina, mengembangkan ketrampilan guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus (ABK) di sekolah masing-masing.
“Saya berharap dengan adanya pelatihan, bertambahnya pengetahuan, kebijaksanaan, dan ketrampilan guru dalam menangani anak-anak yang mengalami hambatan, berkebutuhan khusus,” ungkapnya.
Namun tugas kombel inklusi bukan hanya perhatian kepada guru, sambung Sulis, tapi juga kepada orang tua, terlebih lagi kepada anak didik (ABK).
“Kita juga pernah mengadakan parenting, memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada orang tua, bagaimana memberikan pengasuhan yang baik kepada anak berkebutuhan khusus,” imbuhnya.
Tak lupa, Sulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah memberikan support kegiatan kombel inklusi.
“Trimakasih kepada K3S kecamatan Tapos yang selalu dukung kegiatan, Donatur, dan terimakasih kepada Dinas Pendidikan kota Depok,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala SDIT Al-Kamil, Saely Yunita Sari menjelaskan terkait bagaimana program-program kombel inklusi bisa berjalan, baik itu pelatihan untuk guru, orang tua, menyediakan terapis, peralatan, dan memberikan manfaat beasiswa kepada anak berkebutuhan khusus.
“Kami selalu adakan forum diskusi kepala sekolah, berusaha menjalin kemitraan untu mendapatkan support system agar program berjalan dengan baik, terutama ketika ada kegiatan yang membutuhkan anggaran besar,” terang Sealy.
Alhamdulillah, ucapnya, insiatif Zakat Indonesia (IZI) atau Laznas, melalu Yayasan Cahaya Insan Mulia yang konsen terhadap progam ABK memberikan support dalam kegiatan ini, termasuk memberikan manfaat beasiswa kepada siswa ABK.
“Terimakasih kepada donator yang telah support kegiatan pelatihan ini, dan juga support kepada program-program kombel inklusi kecamatan Tapos,” ucapnya.
Pelatihan menghadirkan seorang narasumber dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Prof. Dr. Asep Supena, M.Psi yang memiliki pengalaman luas dalam pendidikan inklusif. Dalam materinya, Asep menyampaikan pentingnya pendekatan yang sesuai dan personal dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus agar mereka dapat meraih potensi terbaiknya.
“Peran guru dan pendamping sangat vital dalam mendukung kesuksesan anak-anak berkebutuhan khusus. Dengan pengetahuan yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan belajar yang inklusif dan mendukung perkembangan mereka,” kata Asep dalam pembukaannya. (NJ Saputra)