Swara Pendidikan (Jepara) – Kelurahan Panggang bertekad kuat mewujudkan predikat Kelurahan Layak Anak (KLA) melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan hampir seluruh elemen masyarakat dan pemerintah.
Lurah Panggang, Ahmad Sholichin, dalam kegiatan Dekela (Desa/Kelurahan Ramah Anak) yang digelar di Balai Kelurahan Panggang, Senin (10/11/2025), menegaskan bahwa keberlanjutan program KLA akan bergantung pada sinergi jangka panjang dan komitmen bersama seluruh pihak.
“Kita rangkul semuanya, kita bersatu padu. Kita bisa mensukseskan, tidak hanya sekadar mengejar sertifikat, tapi secara objektif mewujudkan Kelurahan Layak Anak,” ujar Lurah Sholichin.
Kegiatan tersebut turut melibatkan DP3AP2KB Kabupaten Jepara sebagai kolaborator utama. Hadir dalam kesempatan itu Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Abdul Hamid, didampingi Kasi Perlindungan Anak DP3AP2KB Jepara, Moh. Ali Wibowo, yang memaparkan materi tentang perkawinan anak serta indikator Desa/Kelurahan Layak Anak.
Dalam keterangannya, Lurah Panggang menegaskan bahwa komitmen jangka panjang pihaknya adalah merangkul semua elemen, bukan hanya warga, agar tujuan KLA tercapai secara berkelanjutan.
Kolaborasi ini melibatkan berbagai unsur, antara lain:
- Perangkat dan Komunitas Lokal: Karang Taruna, Ketua RKD, kader PKK, organisasi keagamaan seperti Fatayat Muslimat, bidan, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas.
- Instansi Pemerintah Terkait: Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Puskesmas, dan Kecamatan.
- Legislatif dan Swasta: Pihak swasta serta anggota dewan yang diharapkan dapat mendukung visi KLA.
Meski dukungan awal masyarakat dinilai cukup antusias, Sholichin mengakui masih ada sejumlah tantangan struktural. Salah satunya adalah proses registrasi KLA yang belum sepenuhnya tuntas, khususnya dalam penyelesaian 15 komponen administrasi dan penerbitan Surat Keputusan (SK).

Selain itu, keterbatasan anggaran juga menjadi kendala karena kelurahan memiliki skema pendanaan yang berbeda dengan desa. Meski demikian, pihaknya tetap optimistis dengan adanya dukungan dan fasilitas dari DP3AP2KB, hambatan tersebut dapat diatasi.
Dalam kesempatan yang sama, Lurah Sholichin juga mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam menciptakan lingkungan ramah anak. Ia menekankan dua hal penting yang perlu menjadi perhatian bersama:
- Stop Rokok di Dekat Anak – Orang tua diimbau untuk tidak merokok di depan anak-anak serta menjadikan rumah sebagai kawasan bebas rokok.
- Cegah Bullying – Masyarakat diharapkan turut berperan dalam mencegah segala bentuk perundungan (bullying) di lingkungan Kelurahan Panggang.
“Menindaklanjuti hasil pertemuan ini menjadi prioritas kami untuk segera menyelesaikan kendala regulasi dan memperkuat komitmen perlindungan anak di Panggang,” pungkas Sholichin.




