
Oleh: Dr. Unu*
Peran perguruan tinggi untuk meningkatkan kesejahteraan petani, khususnya petani ikan cukup dinantikan. Permasalahan yang sering muncul di petani ikan, pertama pemberian pakan ikan yang diskontinyu ketika petani tidak dapat ke kolam ikan karena suatu kegiatan lain.
Kedua, pemberian pakan ikan dengan tenaga manusia dirasakan tidak efisien karena waktu pemberian pakan dilakukan setiap hari dengan frekuensi pagi dan petang.
Ketiga, pemberian pakan ikan lebih terdistribusi dipinggir kolam, sehingga ikan dibagian tengah tidak mendapatkan pakan.
Mahasiswa Teknik Mesin Universitas Trisakti menyerap permasalahan tersebut dan memberikan inovasi dalam penerapan mata kuliah Capstone Design dengan membuat Alat Penebar Pakan Ikan Automatis.
Alat pemberi pakan ikan ini akan menggantikan kerja petani secara signifikan karena tugas petani hanya mengisi pakan ikan kedalam silo/hopper ikan saja (volume hopper 50 kg).
Pemberian pakan akan terjadi secara automatis dengan menggunakan sistem kontroler, dimana sistem kontroler ini mengendalikan waktu beroperasinya mesin blower (penghembus udara yang menebarkan pakan) yang sudah terkoneksi dengan sumber energi listrik.
Sistem kontroler ini mengendalikan baik dalam pemberian jumlah pakan (kg) atau waktu pemberian setiap harinya. Waktu pemberian saat ini diatur untuk pukul 09.00 dan 17.00 sesuai dengan kebutuhan/rekomendasi dari petani ikan.
Keunggulan alat pemberi pakan ikan ini menggantikan tenaga manusia, sehingga ketidak hadiran petani dilokasi kolam dapat disubstitusi oleh kerja alat pemberi pakan ikan ini.
Alat pemberi pakan ikan ini merupakan generasi kedua yang dibuat mahasiswa. Dimana pada alat pemberi pakan ikan generasi pertama telah diuji cobakan kepada kelompok tani ikan di Dusun Poponcol RT 01 RW 05, Desa Ciwulan Kecamatan Telagasari Kabupaten Karawang.
Dari hasil penggunaan alat pakan ikan generasi pertama tersebut di kelompok tani diperoleh informasi dan saran-saran perbaikan yang dibutuhkan agar alat penebar pakan tersebut dapat berfungsi lebih maksimal dan bertambah kemampuannya.
Program pengabdian kepada masyarakat ini dengan menyerahkan prototype alat penebar pakan ikan generasi ke-dua yang telah dikembangkan dengan melakukan inovasi kemampuan menebarkan pakan sejauh minimal 5 meter dengan waktu yang telah diatur sesuai kebutuhan petani ikan.
Inovasi terpenting lainnya adalah daya tampung pakan (hopper/silo) yang telah di perbesar hingga 50 kg. Dimana dengan bertambahnya daya tampung tersebut, frekuensi kerja petani ikan dalam memberikan pakan ikan berubah dari pemberian pakan setiap hari pada pagi dan sore menjadi 3 hari sekali.
Disamping itu inovasi teknologi pakan ikan ini mengubah pola kerja petani ikan dari menabur pakan ikan ke kolam berubah hanya mengisi hopper pakan ikan, hal ini tentu sangat meringankan kerja petani ikan.
Dampak kegiatan ini tidak hanya dimanfaatkan oleh masyarakat, tetapi bermanfaat juga pada pencapaian IKU perguruan tinggi sepertI: IKU kedua dimana mahasiswa mendapatkan pengalaman di luar kampus dan IKU ketiga dimana dosen berkegiatan di luar kampus, sehingga aktivitas dosen tidak hanya di dalam kampus sendiri.**
Penulis: Dr. Unu (Dosen Universitas Trisakti, Jakarta)