
Swara Pendidikan (Kota Bogor) – Usai menutup secara resmi rangkaian kegiatan Smartren yang berlangsung hampir tiga pekan, Kepala SMAN 2 Kota Bogor, Drs. Atip Suherman, M.Si, mengajak awak media swarapendidikan.co.id untuk berbincang-bincang di kantornya, Jum’at, (16/4/23).
Atip Suherman menyebut Smartren dan program Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat melalui Jabar Masagi sangat bagus dan perlu dikembangkan. Sebab kedua program tersebut saling mendukung, yang muaranya pada pembentukan karakter yang baik bagi peserta didik.
Selain itu, lanjut Atip Suherman, Smartren juga sejalan dengan visi terbaru dari SMANDA.
“Karena salah satu Visi dari SMANDA itu pembentukan karakter. Sehingga kita antusias melaksanakannya, dan munurut saya karakter nomor satu,” tandas Atip.
Atip menyebut, dalam Smartren ada program penulisan mushaf Al-Qur’an, program Rantang Cinta dan Rantang Pramuka, ada program Hibah Al-Qur’an, program donasi, Infak dan Sadaqoh. Semua mengarah pada pembentukan karakter.
“Misalkan program Penulisan Mushaf Al-Qur’an, inipun mengarah ke karakter, karena hasil penelitian ketika anak menggerakan tangannya mengikuti alur huruf Al-Qur’an, otak langsung merekam dan dibreakdown melahirkan 20 karakter positif, disiplin, teguh, ulet, mengikuti proses, dan sebagainya,” paparnya.
sementara program Rantang Cinta, Rantang Pramuka, filosofinya begini, kata Atip. Ramadhan ini kita merasakan lapar dan hausnya orang-orang miskin. Kita hanya merasakan 1 bulan, mereka setiap hari merasakan kekurangan.
“Nah dengan seperti itu diharapkan tumbuh kepekaan sosial sehingga dengan kesadaran itu muncullah Infak dan Sadaqoh.” tuturnya
Sementara untuk Program Rantang Cinta dan Rantang Pramuka, SMANDA membagikan makanan diganti dengan sembako, karena kalau makanan dikhawatirkan basi dan kalau sembako akan lebih awet dan lebih bermanfaat.
“Untuk pembagiannya kami berikan kepada karyawan, siswa-siswi yang tidak mampu, dan masyarakat umum dimanapun berada,“ urainya
Adapun program smartren ditutup dengan acara Tablig akbar, selaras dengan program Disdik propinsi juga, yaitu Ajengan masuk sekolah,
“Tadi kita tutup acara dengan tablig akbar, sudah barang tentu misinya, bagaimana karakter yang sudah dibangun ini bisa dilaksanakan setelah bulan puasa,” katanya
Dan jelang libur sekolah perayaan Idul Fitri 1444 H, saya berpesan kepada siswa siswi dan juga para dewan guru.
“Untuk siswa didik, pertama, karakter yang sudah dibagun di Ramadhan, baik ibadah Mahdoh ataupun ghoirulmahdoh, etika yang sudah diajarkan bisa dilaksanakan. Bukan hanya sekarang saja, tapi nanti selesai Ramadhan dilaksanakan,.
Tetap melaksanakan ibadah bulan ramadhan ini dengan sebaik-baiknya. Apa yang sudah dibiasakan di sekolah dibiasakan juga dirumah.
Kedua, jaga safety dirumah masing-masing, jaga kesehatan, jaga keamanan pribadi untuk melaksanakan ibadah sebaik-baiknya,
Juga pesan saya untuk dewan guru, tetap untuk memantau putra putrinya yang ada dirumah, berkomunikasi dengn orangtua, menanyakan tentang kabar anak, apakah sudah melaksanakan apa yang sudah diajarkan di sekolah sebagai tindak lanjut program Ramadhan ini,” tutur Kepala SMAN 2 Kota Bogor, Drs. Atip Suherman, M.Si menyampaikan pesan moralnya.. (NJ).
