
Swara Pendidikan.co.id (Ciamis) – Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XIII Jawa Barat, Herry Pansila memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan ekstrakulikuler (ekskul) sekolah yang berada di wilayah XIII, meliputi Kabupaten Ciamis, Banjar, dan Pangandaran. Keputusan tersebut diambil menyusul adanya dugaan aksi perpeloncoan dalam kegiatan pramuka di salah satu SMA Negeri di Ciamis.
“Kegiatan ini dihentikan sementara, bukan hanya ekskul pramuka, tetapi ekskul-ekskul lain yang berkaitan dengan fisik. Kita hentikan sampai batas waktu yang belum ditentukan,” ungkap Herry Pansila usai berdialog dengan anggota DPRD Komisi D Kab Ciamis, MKKS SMA dan Kepsek SMAN 1 Ciamis. Kemarin.
Herry menambahkan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan sekolah agar menata ulang kegiatan ekskul di tempatnya masing-masing.
“Kalau mereka siap membentuk kepengurusan baru, mereka harus memaparkan programnya, baru diizinkan lagi. Sebab selama ini mereka tidak pernah memaparkan program. Ini bahaya kalau ada hidden program,” ujar Herry.
Herry juga meminta pihak sekolah agar dapat mengarahkan para alumninya. Sebab, peristiwa yang terjadi juga tidak lepas dari peran alumni.
Kepala KCD XIII, Herry Pansila juga mengklarifikasi kabar yang beredar di media. Dikatakan Herry, bahwa kasus perpeloncoan yang terjadi tersebut dilakukan bukan dalam kegiatan resmi pramuka sekolah. “Kegiatan itu dilakukan oleh komunitas ikatan alumni, yang statusnya illegal,” sebut Herry.
“Ketika itu di luar sekolah. Para alumni sekolah tersebut menarik pelajar yang masih aktif dan kegiatannya di rumah salah satu alumni. Jadi habis latihan pramuka di sekolah, ganti baju, lalu keluar,” bebernya.
Herry mengatakan, kasus dugaan perpeloncoan ini harus menjadi bahan pembelajaran bagi sekolah. Sekolah harus intens komunikasi dengan orang tua. Sekolah juga harus membuat edaran jadwal ekskul yang resmi dilakukan.
“Jadi nanti ketika anak ada kegiatan di luar jadwal, orang tua bisa menanyakannya,” tandasnya. (harlis)