
Titin Suhartini S.Pd.I guru PAI SDN Sawangan 07.
Swara Pendidikan (Sawangan, Depok) – Guru-guru di SDN Sawangan 07, kini menerapkan metode pembelajaran inovatif bernama deep learning dan dreeling di kelas. Metode ini dirancang untuk memperdalam pemahaman siswa sekaligus membuat proses belajar lebih menyenangkan, terutama dalam hal hafalan.
Salah satu guru di SDN Sawangan 07, Titin Suhartini, S.Pd.I., mengatakan penerapan metode pembelajaran disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku, khususnya kurikulum Merdeka yang digunakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
“Sejak diberlakukannya kurikulum Merdeka, kami berusaha mengadaptasi pembelajaran agar lebih sesuai dengan gaya belajar siswa, yang mencakup visual, auditori, dan kinestetik,” jelas Titin, yang juga mengajar mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI).
Lebih lanjut, Titin mengungkapkan bahwa metode deep learning tidak hanya membuat pembelajaran lebih mendalam, tetapi juga lebih menyenangkan. Hal ini sejalan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan kurikulum yang disusun oleh Kemendikbud.
“Pembelajaran deep learning memungkinkan anak-anak untuk memahami materi secara lebih komprehensif dan menyenangkan,” imbuhnya.
Selain itu, Titin menjelaskan penerapan metode dreeling dalam pelajaran PAI. “Di PAI, salah satu bagian penting adalah pembelajaran hafalan Al-Quran. Di sinilah metode dreeling berperan, di mana siswa bisa mengulang-ulang ayat atau surat yang ingin dihafalkan. Dengan cara ini, anak-anak dapat lebih mudah menghafal,” jelasnya.
Metode dreeling juga diterapkan dalam mata pelajaran lain, seperti Matematika, untuk membantu siswa menghafal hal-hal seperti perkalian.
“Metode ini sangat membantu, terutama dalam pelajaran yang membutuhkan penghafalan, seperti perkalian dalam Matematika,” kata Titin, yang pernah meraih Juara 3 Guru Inspiratif Kecamatan Sawangan 2024. (Dib)