Guru digugu dan ditiru adalah filosofi Jawa yang mengganbarkan peran guru dalam mendidik dan mengajar. Dalam dunia pendidikan, seorang guru memegang peran yang sangat penting sebagai panutan bagi peserta didik. Guru bukan hanya bertugas untuk mentransfer ilmu pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk karakter dan kepribadian generasi penerus. Salah satu sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang guru yang sukses adalah keteladanan.
Keteladanan Sebagai Nilai Utama
Keteladanan berarti kemampuan seorang guru untuk menjadi contoh yang baik bagi peserta didik, baik dalam aspek moral, etika, maupun profesionalisme. Peserta didik cenderung meniru perilaku guru mereka. Oleh karena itu, guru yang mampu menunjukkan integritas, kejujuran, dan rasa tanggung jawab secara konsisten akan memberikan dampak positif yang besar terhadap perkembangan karakter peserta didik.
Keteladanan dalam Perilaku Sehari-Hari
Seorang guru yang sukses memahami bahwa setiap tindakannya diperhatikan oleh peserta didik. Oleh karena itu, ia selalu berusaha: Menjaga Etika dalam Interaksi: berbicara dengan sopan dan menghormati semua pihak, baik peserta didik, rekan kerja, maupun orang tua murid. Bersikap Adil: terlihat dari bagaimana guru memperlakukan semua peserta didik secara adil tanpa pilih kasih. Disiplin dan Konsisten: datang tepat waktu, menepati janji, dan melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab akan memberikan inspirasi bagi peserta didik untuk melakukan hal yang sama.
Keteladanan dalam Proses Pembelajaran
Keteladanan tidak hanya terbatas pada sikap sehari-hari, tetapi juga tercermin dalam cara guru mengajar. Guru yang sukses menunjukkan: Kompetensi Profesional: Menguasai materi ajar dengan baik dan mampu menyampaikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami. Semangat Belajar Seumur Hidup: Guru yang terus belajar dan mengembangkan diri mengajarkan peserta didik untuk tidak pernah berhenti mencari ilmu. Empati dan Kesabaran: Guru yang memahami kebutuhan dan kesulitan peserta didik akan lebih mudah membangun hubungan yang harmonis dan mendukung perkembangan peserta didik.
Dalam hal budaya literasi pun keteladanan guru menjadi amat penting bagi para peserta didik. Bagaimana mungkin budaya literasi itu bisa tumbuh berkembang jika sang guru tak aktif membaca dan tak mau menulis. Sang guru hanya mengandalkan pengetahuan yang selama ini ada pada dirinya. Karena itu suruhan atau ajakan membangun budaya membaca harus dimulai dari diri setiap guru, “ibda binafsik” memulai dari diri sendiri. Agar setiap ajakan guru memiliki daya ungkit yang luar biasa. Tuhan berfirman :
”Wahai orang-orang yang beriman mengapa kami mengatakan apa yang tidak kamu kerjakan? Sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa saja yang tidak kamu kerjakan (QS. Ashshaf : 2-3)
Dampak Keteladanan Guru
Keteladanan yang ditunjukkan oleh guru memiliki efek jangka panjang pada peserta didik. Tidak hanya memotivasi peserta didik untuk berprestasi secara akademik, tetapi juga membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang bertanggung jawab, disiplin, dan bermoral. Keteladanan ini juga menciptakan lingkungan belajar yang positif, di mana peserta didik merasa dihargai dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik.**
Penulis : Abu Mutolib
Pemerhati Pendidikan di Kota Depok



