Swara Pendidikan (Jepara) – Sosok Farrah Dzawi Adila menjadi gambaran nyata seorang pendidik yang tak hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi dan terus berkarya. Lulusan Program Studi Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo ini kini mengabdikan diri sebagai guru mata pelajaran Akidah Akhlak di MAN 1 Jepara.
Tak hanya fokus pada kegiatan mengajar, Farrah juga aktif dalam berbagai bidang lainnya. Ia terlibat sebagai anggota tim Bimbingan Konseling dan menjadi pendamping kegiatan jurnalistik madrasah. Perannya yang multitalenta ini menunjukkan dedikasinya dalam mendampingi peserta didik, baik secara akademik maupun pengembangan karakter.
Semasa kuliah, Farrah dikenal aktif dalam kegiatan akademik dan kepenulisan. Ia berhasil meraih penghargaan sebagai peraih skripsi terbaik kedua di tingkat Universitas. Kecintaannya pada dunia literasi dan jurnalistik telah tumbuh sejak masa SMA. Kala itu, ia menjadi wartawan koran harian Suara Kubro, menerbitkan buletin pesantren, serta mengirimkan karya cerpen dan puisi ke berbagai media.
“Perjalanan karier saya dimulai setelah lulus kuliah, dengan menjadi surveyor di Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC),” kenangnya saat ditemui di MAN 1 Jepara, Senin (26/5/2025).
Setelah itu, ia melanjutkan kiprah sebagai Pekerja Sosial Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Jepara hingga 2019. Kariernya kemudian berlanjut sebagai ASN guru di MAN 1 Boyolali, sebelum akhirnya dipindah tugaskan ke kampung halamannya di Jepara.
Selain andal dalam dunia pendidikan, Farrah juga memiliki pengalaman sebagai pembawa acara (MC) dalam berbagai forum bergengsi, termasuk yang menghadirkan narasumber tingkat nasional dan internasional.
“Saat kuliah, saya pernah menjadi MC dalam acara yang menghadirkan seorang Menteri dan pembicara dari Voice of Palestine (VoP). Hingga kini, Alhamdulillah masih dipercaya membawakan berbagai acara resmi di madrasah,” tambahnya.
Di luar aktivitas profesional, Farrah aktif menekuni berbagai hobi seperti membaca, membuat sketsa, serta olahraga bersepeda sebagai bagian dari gaya hidup seimbang.
Sebagai penutup, ia memberikan pesan penuh makna kepada generasi muda:
“Terus bergerak dan berkarya. Cari potensi kalian dan wujudkan secara perlahan. Tidak perlu buru-buru. Because speed doesn’t matter, forward is forward,” pungkasnya dengan semangat.
Reporter: Nur Andika
Editor: Gus JP




