Swara Pendidikan (Sukmajaya, Depok) – Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang guru terhadap siswi SMPN yang ada diwilayah Sukmajaya, Depok menuai keprihatinan dari berbagai pihak.
Sejumlah pejabat publik dan perwakilan lembaga pendidikan, serta ikatan alumni melakukan kunjungan langsung ke sekolah tersebut pada Jumat (23/5/2025), antara lain Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Farabi Arafiq, Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Supriyatni, Wakil Ketua DPRD Depok, H. Tajudin Tabri, Plt. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Depok, Hendy Astriono, Kabid Pembinaan SMP Joko Soetrisno, Kasi GTK Safrudin, serta perwakilan Ikatan Alumni, termasuk Hamzah, yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi B DPRD Depok.
Kunjungan tersebut bertujuan untuk memastikan penanganan kasus berjalan secara adil serta untuk mengetahui perkembangan terkini dalam penanganan kasus tersebut di tingkat sekolah dan instansi terkait.
Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Golkar, Farabi A. Arafiq, yang juga merupakan Ketua DPD Partai Golkar Kota Depok, menegaskan bahwa perlindungan terhadap korban harus menjadi prioritas utama.
“Anak yang menjadi korban harus dilindungi, baik sebagai saksi maupun sebagai korban. Mereka perlu mendapat pendampingan psikologis, dan harus dipastikan tetap bisa belajar dengan nyaman di sekolah tanpa hambatan,” kata Farabi.
Farabi juga meminta pihak sekolah aktif mendorong penanganan kasus hingga tuntas agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.
“Guru harus dibekali pemahaman mengenai kondisi psikologis dan perkembangan hormon anak dan remaja. Zaman sekarang berbeda dengan dulu, guru harus memahami batasan dalam memberikan pendidikan, terutama kepada generasi Z yang sudah sangat akrab dengan teknologi,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Komisi D DPRD Kota Depok, Supriyatni, mengungkapkan berdasarkan klarifikasi pihak sekolah, guru pelaku sudah dinonaktifkan sejak 22 Mei 2025.
“Kami sudah memastikan kepada pihak sekolah bahwa guru tersebut telah dikeluarkan. Untuk itu masyarakat, khususnya para orang tua dan siswa, tidak perlu khawatir. Pelaku sudah tidak lagi berada di lingkungan sekolah,” katanya. (Harlis)




