Swara Pendidikan (Pancoranmas, Depok)– Dinas Pendidikan Kota Depok bersama Tim Terapis, Unit Layanan Disabilitas (ULD), dan Kelompok Kerja Sekolah Inklusif (Pokja SIF) menggelar Seminar Parenting yang diikuti oleh 100 orang tua siswa inklusi dari tujuh sekolah di Kota Depok, pada Sabtu (18/1/2025) di SDN Depok Baru 8.
Parenting mengusung tema “Menggali Potensi Anak sebagai Bekal Masa Depan Mereka” dengan menghadirkan narasumber Ririn Ariningsih, Amd.OT, yang berbagi pengetahuan mengenai cara mendukung perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus.
Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kasi Kurikulum Dinas Pendidikan Kota Depok, Syahril Simamora, S.S., M.M. Dalam sambutannya, Syahril menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya seminar parenting pertama kali untuk orang tua siswa inklusi. “Kami bersyukur dapat menyelenggarakan seminar parenting ini untuk orang tua siswa inklusi. Seminar ini juga dilengkapi dengan layanan konsultasi untuk orang tua mengenai perkembangan anak, baik fisik, mental, maupun kemampuan lainnya,” ungkap Syahril.
Lebih lanjut, Syahril mengatakan bahwa Dinas Pendidikan Kota Depok telah memberikan berbagai fasilitas untuk mendukung pendidikan anak inklusi, seperti Guru Pendamping Khusus (GPK) yang berkompeten, terapis, serta berbagai perlombaan dan festival.
“Di tahun ini, keberadaan terapis akan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing sekolah. Terapis juga akan dilakukan rolling agar kebutuhan anak-anak inklusi dapat terpenuhi dengan baik,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Pendidikan (KSP) SD Negeri Depok Baru 8, Lia Rizkiyah, M.Pd, mengungkapkan bahwa saat ini terdapat 36 siswa inklusi di sekolahnya.
“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelayanan pendidikan yang setara bagi setiap anak, karena setiap anak berhak menerima layanan pendidikan yang sama,” jelas Lia.
Lia menambahkan, antusiasme orangtua sangat terlihat dari tingginya kehadiran dalam seminar ini, yang sesuai dengan kuota yang telah ditentukan.
“Seminar ini sangat bermanfaat untuk memberikan dukungan dan motivasi kepada orangtua agar tidak merasa putus asa atau malu memiliki anak inklusi. Sebaliknya, orangtua harus terus semangat mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus mereka agar dapat meraih cita-cita,” paparnya.
Lia mengapresiasi Dinas Pendidikan Kota Depok yang telah memberikan pelayanan pendidikan yang baik bagi siswa-siswa inklusi. Dia juga memberikan penghargaan kepada para guru, GPK, terapis, dan psikolog yang tetap konsisten dalam memberikan pelayanan pendidikan berkualitas.
“Saat ini, dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB), ada kuota dua persen untuk anak-anak inklusi. Terima kasih kepada orangtua siswa yang sudah hadir meskipun harus menempuh jarak jauh. Semoga kegiatan ini dapat berlanjut dan memberikan banyak manfaat, terutama bagi orangtua untuk mendorong dan memotivasi anak-anaknya dalam mencapai cita-cita,” pungkasnya. (Amr)