Swara Pendidikan (Depok) – Di tengah dinamika kebijakan pendidikan yang terus berkembang, SMAIT Ruhama Kota Depok tampil sebagai salah satu sekolah swasta unggulan yang tangguh dan adaptif. Dengan strategi inovatif dan semangat kolaboratif, Ruhama terus melangkah maju menghadapi tantangan yang menghampiri banyak lembaga pendidikan swasta.
“Mengelola perubahan dalam pendidikan menuntut perencanaan yang matang dan kerja tim yang kuat,” ujar H. Bambang Sutopo, Pembina Yayasan Pendidikan Ruhama, kepada Swara Pendidikan.
Menurutnya, membangun masa depan pendidikan tidak bisa dilakukan secara individual. “Jika ingin melangkah cepat, kita bisa sendiri. Tapi jika ingin melangkah jauh, kita harus bersama. Karena itu, kami membentuk core team yang solid, menyatukan visi dan menyusun peta jalan jangka panjang yang adaptif terhadap zaman. Gagal merancang berarti merancang kegagalan,” tegasnya.
Ruhama juga turut merespons berbagai kebijakan pemerintah yang berdampak langsung pada eksistensi sekolah swasta, seperti program RSSG (Rintisan Sekolah Swasta Gratis) dari Pemkot Depok, putusan Mahkamah Konstitusi terkait penggratisan pendidikan SD dan SMP swasta, serta kebijakan Gubernur Jawa Barat yang memperbolehkan SMA hingga 50 siswa per kelas.
“Semua kebijakan ini tujuannya baik, namun efeknya sangat terasa bagi sekolah swasta. Jumlah siswa baru menurun drastis karena banyak yang terserap ke sekolah negeri. Ini tentu berdampak pada keberlangsungan operasional sekolah dan kesejahteraan guru. Belum lagi soal kualitas pembelajaran — bagaimana mungkin satu guru mengelola 50 siswa dengan optimal?” papar H. Bambang.
Meski berada dalam tekanan, Ruhama memilih untuk tidak larut dalam keluhan. Justru, sekolah ini memperkuat identitas dan daya saing melalui program-program unggulan dan inovatif.
“Kami kembangkan program tahfidz Al-Qur’an, pembelajaran bilingual, digital skill, blended learning, hingga pendekatan deep learning. Kami juga menjalankan transformasi digital dalam sistem pembelajaran agar lebih efektif dan relevan dengan kebutuhan zaman,” jelasnya.
Ruhama juga menaruh perhatian besar pada pengembangan guru sebagai elemen kunci dalam pendidikan.
“Sekolah masa depan harus melahirkan guru pembelajar. Kami terus membangun budaya literasi dan pelatihan berkelanjutan. Hanya guru yang terus belajar yang mampu melahirkan siswa mandiri dan visioner,” tambahnya.
Dengan semangat inovasi dan kolaborasi, SMAIT Ruhama membuktikan bahwa sekolah swasta pun bisa menjadi lokomotif perubahan. Fokus pada mutu, visi jangka panjang, serta komitmen terhadap nilai-nilai pendidikan menjadi kunci Ruhama dalam menyiapkan sekolah terbaik untuk masa depan.(Gus JP)