Swara Pendidikan (Jepara) — Perjalanan karier Haryanto, S.IP., M.Acc., menunjukkan bahwa dedikasi dan ketekunan mampu membawa seseorang mencapai posisi strategis dalam birokrasi. Pria yang kini menjabat sebagai Kepala Bidang Olahraga Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara ini memulai langkahnya dari bawah, yakni sebagai tenaga honorer di SMPN 1 Pecangaan pada tahun 1988.
Semangat belajar yang tinggi menjadi modal utama Haryanto muda dalam menggapai cita-citanya. Ia tak henti mengikuti seleksi CPNS hingga akhirnya dinyatakan lolos pada 1 Maret 1994, dan ditempatkan sebagai staf Tata Usaha di SMPN 2 Mayong (sekarang SMPN 2 Nalumsari).
“Jika tidak melakukan loncatan melalui pendidikan formal, tentu saya akan stagnan dalam karier. Maka dari itu, gaji pertama sebagai PNS saya gunakan untuk mendaftar di Universitas Terbuka,” kenangnya, Senin (26/5/2025), di ruang kerjanya.
Haryanto mengambil jurusan Administrasi Negara dan menyelesaikan studinya selama 9 semester hingga lulus pada tahun 1999. Setelah itu, ia mengajukan mutasi ke Kanwil Provinsi Jawa Tengah dan diterima. Pada 1 Januari 2000, ia resmi ditempatkan di Depdikbud, yang kini dikenal sebagai Disdikpora.
“Saya sudah menjalani berbagai rotasi jabatan di lingkungan dinas pendidikan. Semua dijalani dengan penuh rasa syukur dan tanggung jawab,” ungkapnya.
Kepercayaan pun terus berdatangan. Ia sempat ditunjuk langsung oleh Bupati Jepara sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Sekretaris Dinas Disdikpora, suatu tanggung jawab besar yang ia emban dengan penuh komitmen.
Lahir di Grobogan, Haryanto menikah dengan putri asli Jepara dari Desa Karangnongko, Nalumsari, dan dikaruniai tiga anak: satu bertugas di Polri di Kota Kudus, satu berstatus mahasiswa, dan satu lagi masih duduk di bangku SMP.
“Kami selalu menanamkan pentingnya pendidikan dalam keluarga. Anak saya yang di Polri pun sudah lulus S2. Pendidikan itu sangat penting,” ujarnya.
Haryanto juga menyoroti potensi pendidikan di Jepara. Menurutnya, dari segi akses, fasilitas, hingga kesadaran masyarakat, Jepara sangat representatif dalam mendukung pendidikan.
“Tidak ada alasan anak-anak Jepara tidak bersekolah karena tidak ada layanan atau karena biaya. Semua sudah difasilitasi oleh pemerintah, tinggal bagaimana masyarakat memanfaatkannya,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan agar orang tua realistis dalam memilih sekolah untuk anak-anak mereka, disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan, tanpa mengesampingkan kualitas.
Mengenai sumber daya manusia, ia menyatakan bahwa Jepara sudah sangat siap:
“Jumlah tenaga pendidik cukup, bahkan bisa lebih dari formasi. Kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan sudah sangat tinggi,” katanya.
Menutup perbincangan, Haryanto menegaskan pentingnya peningkatan kompetensi guru dan peran pemerintah dalam mendorong sertifikasi:
“Salah satu indikator keberhasilan pendidikan bisa dilihat dari prestasi. Karena itu, guru harus mengikuti perkembangan zaman, memahami teknologi, dan meningkatkan kualitas diri. Sertifikasi guru penting agar kesejahteraan mereka juga meningkat,” pungkasnya.
Pewarta: N. Andika
Editor: Gus JP