Swara Pendidikan (Depok) – Gerakan Depok Bersatu (GEDOR) menggelar acara syukuran milad ke-1 pada Rabu (24/12/2025) di Perumahan Glatik XI, Depok Jaya, Pancoran Mas. Kegiatan ini menjadi momentum refleksi perjalanan GEDOR selama satu tahun terakhir sekaligus penguatan komitmen untuk berkontribusi membangun Kota Depok secara bersama-sama.
Acara tersebut dihadiri oleh Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Organisasi Kemasyarakatan Pemerintah Kota Depok, M. Taupik, perwakilan Dinas Pendidikan kota Depok, Abdul Manan, perwakilan Kecamatan Pancoran Mas, perwakilan Kelurahan Depok Jaya, serta jajaran pengurus dan anggota GEDOR.
Ketua GEDOR, Eman Sutriadi mengatakan bahwa kegiatan syukuran ini dilaksanakan atas arahan Dewan Pembina GEDOR, H. Ajazih Azis, sebagai bentuk rasa syukur atas perjalanan organisasi selama satu tahun. Namun demikian, beliau berhalangan hadir karena sedang sakit.
“Syukuran ini merupakan bentuk rasa syukur atas nikmat kebersamaan yang sudah kita jalani. Awalnya direncanakan di Sekretariat GEDOR, namun karena kondisi pembina kami yang kurang sehat, akhirnya dilaksanakan di perum Glatik XI ini,” ungkap Eman.
Dia menegaskan, berdirinya GEDOR tidak dilandasi oleh sentimen politik, melainkan semangat kebersamaan untuk menjaga dan membangun Kota Depok.
“Depok adalah milik kita bersama. Karena itu, kita harus menjaganya bersama-sama. Dengan semangat itu, GEDOR dideklarasikan pada 21 Desember 2024 di Saung Lilis dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat, ormas, LSM, dan aktivis,” jelas Eman.
Eman mengakui bahwa pada awal berdiri, GEDOR sempat mendapat berbagai kritik dan stigma negatif. Namun, dia menegaskan bahwa GEDOR hadir sebagai mitra kritis pemerintah yang mengedepankan solusi, bukan sekadar kritik.
“Kami melakukan pengawasan agar kebijakan dan program pemerintah berjalan sesuai regulasi. Kritik yang kami sampaikan selalu disertai solusi dan bertujuan untuk menciptakan win-win solution,” tegasnya.

Eman juga menyampaikan bahwa GEDOR telah beberapa kali berdialog langsung dengan Wali Kota Depok dan turut memberikan masukan terhadap program prioritas Pemerintah Kota Depok.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri dan Ormas Pemkot Depok, M. Taupik mengapresiasi kiprah GEDOR yang dinilainya memiliki cita-cita positif dan kontribusi nyata bagi pembangunan daerah.
“Milad ini bukan hanya bentuk rasa syukur, tetapi juga momentum refleksi apakah program GEDOR sudah selaras dengan visi dan misinya. Kami berharap GEDOR dapat terus berkesinambungan dan menjadi mitra strategis pemerintah,” tuturnya.
Taupik menyebut GEDOR sebagai bentuk “parlemen non-struktural” yang berfungsi mengimbangi dan mengawasi jalannya pemerintahan, bukan untuk menjatuhkan, melainkan untuk meluruskan kebijakan yang menyimpang.
“Kritik adalah bagian dari perbaikan. Silakan diluruskan dengan cara-cara yang santun dan solutif, agar tidak terjadi pelanggaran hukum dan aparatur sipil negara (ASN) terlindungi dari proses hukum,” ujarnya.
Dikesempatan itu, Taupik juga mengajak GEDOR untuk turut mengawasi dan melaporkan praktik premanisme di Kota Depok demi menciptakan iklim investasi dan pembangunan yang aman dan kondusif.
“Jika premanisme bisa ditekan, investor akan merasa nyaman, pembangunan berjalan baik, dan masyarakat akan merasakan manfaatnya,” pungkas Taupik.
Acara syukuran ditutup dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng sebagai simbol harapan agar GEDOR terus berkontribusi positif dalam menjaga persatuan dan kemajuan Kota Depok.
Nurjaya SP




