Swara Pendidikan (Cilodong, Depok) – Suasana berbeda mewarnai pelaksanaan Penilaian Sumatif Akhir Tahun (PSAT) di SDN Sukamaju 6. Guru dan siswa kompak kenakan pakaian adat Sunda saat pelaksanaan ujian. Sebuah inisiatif sekolah untuk menanamkan cinta budaya lokal.
Kegiatan yang berlangsung di lingkungan sekolah ini merupakan bagian dari program sekolah yang telah dicanangkan sebelumnya, di mana para siswa dan guru didorong untuk mengenal dan melestarikan budaya Sunda, salah satunya melalui program “Kamis Nyunda” yang umum diterapkan di Jawa Barat.
Kepala SDN Sukamaju 6 Supriyati mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengalaman belajar yang bermakna sekaligus menumbuhkan rasa bangga terhadap warisan budaya Indonesia.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya fokus pada aspek akademis PSAT, tetapi juga mendapatkan pembelajaran non-akademis berupa pengenalan jati diri dan budaya daerahnya,” ujarnya pada Swara Pendidikan, Kamis (4/12/25).

Ia menjelaskan para siswa terlihat mengenakan beragam busana adat Sunda, mulai dari kebaya untuk siswi putri hingga pangsi dan iket kepala untuk siswa putra. Meskipun mengenakan pakaian yang tidak biasa, semangat mereka dalam mengerjakan soal-soal ujian tidak surut.
“Pelaksanaan PSAT dengan nuansa budaya ini mendapat sambutan positif dari orang tua siswa dan masyarakat sekitar. Mereka mengapresiasi upaya sekolah dalam mengintegrasikan pendidikan karakter dan budaya di tengah kegiatan akademik yang padat. Inisiatif semacam ini diharapkan dapat terus berlanjut dan menjadi contoh bagi sekolah lain dalam mendidik generasi muda yang cerdas secara akademik dan kaya akan budaya,”pungkasnya. (Amr)




