Swara Pendidikan (Depok) — Puisi “Sebutir Nasi, Sejuta Arti” menghantarkan Raihan Syahputra, siswa kelas X SMAN 9 Depok, meraih juara ketiga dalam lomba Menulis dan Membaca Puisi tingkat pelajar yang digelar di Kantor PWI Kota Depok, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan yang dinisiasi oleh PWI kota Depok bekerjasama dengan Forum Indonesia Emas 2045 mengusung tema “Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk Generasi Emas Indonesia 2045”
Dalam wawancaranya dengan Swara Pendidikan, Raihan mengaku hampir tidak sempat mengikuti lomba karena informasi dari guru pendamping baru ia terima menjelang batas akhir pendaftaran.
“Saya hampir menyerah karena baru diberi tahu saat hari terakhir pendaftaran. Tapi setelah saya konfirmasi ke panitia, ternyata masih ada kelonggaran waktu sampai pukul 18.00. Saya akhirnya mengirim karya pukul 17.00,” ujar Raihan.
Ia menambahkan, ini merupakan pengalaman perdananya mewakili sekolah dalam lomba puisi tingkat kota. Namun sebelumnya, ia sudah beberapa kali tampil mewakili kelas dalam kegiatan sastra di tingkat sekolah.
“Yang penting semangat dan percaya diri. Hasil itu urusan belakangan, yang paling penting adalah perjuangannya,” kata Raihan.
Raihan juga bercerita bahwa ketertarikannya pada dunia sastra berawal sejak kelas VII, ketika ia pertama kali “dipaksa” guru untuk tampil mewakili kelas.
“Awalnya saya terpaksa, tapi lama-lama saya merasa nyaman dan justru jatuh cinta pada dunia sastra,” ungkapnya.
Berikut puisi Karya: Raihan Syahputra
“Sebutir Nasi, Sejuta Arti”
Ditanah yang subur oleh peluh dan doa
Tumbuh generasi yang haus akan makna
Dari piring sederhana lahir kekuatan
Membangun harapan menuju kejayaan
Dari sendok yang bergetar ditangan kecil
lahir tekad sekeras baja yang mengalir
setiap suapan menumbuhkan cahaya
menyala di dada menerangi bangsa
mereka bukan sekedar anak negeri
mereka bara yang menyalakan nyali
dengan tubuh sehat dan jiwa berani
mereka melangkah menantang hari
sekolah menjadi altar masa depan
buku dan piring berpadu dalam perjuangan
dari cinta tumbuh peradaban
waktu berputar tahun berganti’
mereka tumbuh menulis janji menuju 2045
Indonesia berdiri, emas bukan mimpi tapi harga diri
anak anak negeri berlari, berjuang dan terus bermimpi
dari piring sederhana lahir cahaya yang menerangi ibu pertiwi selamanya
inilah kami, generasi masa depan
bukan pewaris tapi penerus perjuangan
sehat tubuhnya, kuat jiwanya, dan indonesia akan jaya selamanya
(Amr)




