Swara Pendidikan (Jakarta) – Cendekiawan Muslim terkemuka, Prof. Dr. M. Quraish Shihab, Lc., M.A., menerima Habibie Prize 2025 dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk kategori Ilmu Filsafat, Agama, dan Kebudayaan. Penghargaan tersebut diberikan sebagai bentuk apresiasi atas dedikasinya dalam memperkuat dialog antara sains dan agama, serta pengembangan pemikiran Islam yang moderat dan inklusif di Indonesia.
Acara penganugerahan berlangsung di Gedung B.J. Habibie, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Dalam kesempatan itu, BRIN menilai Quraish Shihab sebagai sosok yang berhasil menghadirkan kajian tafsir Al-Qur’an dalam ruang akademik modern, sekaligus menjembatani nilai keagamaan dengan kemajuan ilmu pengetahuan.
“Beliau adalah tokoh penting dalam menjembatani agama dan sains. Melalui karya-karyanya seperti Tafsir Al-Misbah, Prof. Quraish membentuk cara pandang umat terhadap Al-Qur’an secara rasional dan kontekstual,” ujar perwakilan Dewan Juri Habibie Prize BRIN.
Usai menerima penghargaan, mantan Menteri Agama RI itu menyampaikan pesan menyentuh kepada generasi muda.
“Saya sudah tua. Generasi muda saya harapkan bisa melakukan perbaikan atas tafsir yang saya tulis,” ucapnya rendah hati dalam wawancara yang dikutip dari akun Instagram Najwa Shihab.
Menurutnya, ilmu adalah proses berkelanjutan yang tidak berhenti pada satu generasi. Tafsir, seperti bidang ilmu lain, perlu terus dikaji dan diperbarui agar tetap relevan dengan perkembangan zaman.
Penghargaan kepada Quraish Shihab dinilai memiliki makna istimewa, mengingat Habibie Prize umumnya diberikan kepada ilmuwan di bidang sains dan teknologi. Kehadirannya sebagai penerima tahun ini menegaskan bahwa ilmu agama juga memiliki peran penting dalam membangun peradaban ilmu pengetahuan.
Sebagai pendiri Pusat Studi Al-Qur’an (PSQ), Quraish Shihab dikenal melalui karya monumental seperti Tafsir Al-Misbah, Wawasan Al-Qur’an, dan Membumikan Al-Qur’an. Melalui karya-karya tersebut, ia mendorong umat Islam memahami kitab suci secara terbuka, logis, dan penuh kasih sayang — sesuai nilai rahmatan lil ‘alamin.
Penerima Habibie Prize 2025 Lainnya
Selain Quraish Shihab, BRIN juga menganugerahkan Habibie Prize 2025 kepada empat tokoh lainnya:
- rer. nat. Rino Rakhmata Mukti, S.Si., M.Sc. – Bidang Ilmu Pengetahuan Dasar, atas riset kimia material berorientasi solusi energi dan lingkungan berkelanjutan.
- Dr. Anuraga Jayanegara, S.Pt., M.Sc. – Bidang Ilmu Rekayasa, atas kontribusi dalam riset nutrisi pakan ternak dan sistem pertanian berkelanjutan.
- Tedjo Sasmono, S.Si., Ph.D. – Bidang Ilmu Kedokteran dan Bioteknologi, atas riset bioteknologi molekuler dan pengembangan sistem diagnosis penyakit infeksi.
- Dr. Jimly Asshiddiqie, S.H., M.H. – Bidang Ilmu Sosial, Ekonomi, Politik, dan Hukum, atas peran besar dalam pembaruan sistem hukum dan kelembagaan negara.
Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, menegaskan bahwa penghargaan ini merupakan bentuk penghormatan terhadap dedikasi ilmuwan dan tokoh bangsa yang berkontribusi nyata bagi kemajuan pengetahuan dan kemanusiaan.
“Tahun ini kami ingin menegaskan bahwa sains, teknologi, dan nilai-nilai kemanusiaan adalah satu kesatuan. Karena itu, penghargaan kepada Prof. Quraish Shihab juga merupakan pengakuan bahwa ilmu agama memperkuat fondasi moral perkembangan iptek,” ujarnya.
Sejak pertama kali diberikan pada tahun 1999, Habibie Prize menjadi simbol pengakuan tertinggi bagi insan peneliti dan inovator bangsa. Penganugerahan kepada Quraish Shihab tahun ini menjadi bukti bahwa wahyu dan akal dapat berjalan seiring, sebagaimana pesan B.J. Habibie:
“Ilmu tanpa iman buta, iman tanpa ilmu lumpuh.”
Pesan itu kini menemukan sosok representatifnya dalam diri Quraish Shihab — seorang ilmuwan agama yang meneguhkan bahwa ilmu pengetahuan yang berakar pada nilai ilahiah akan membawa cahaya bagi kemanusiaan.**
Pewarta: Syahruddin
Editor: Gus



