Swara Pendidikan (Cimanggis, Depok) – Komitmen Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Hj. Yeti Wulandari, terhadap pemulihan ekosistem kota bukan sekadar wacana. Srikandi Partai Gerindra itu kembali turun langsung ke lapangan membersihkan Kali Jantung, RT 1/RW 6, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, pada Minggu (9/11/2025).
Kehadiran Hj. Yeti bersama jajaran kelurahan dan Satgas Dinas PUPR Kota Depok menjadi bukti konsistensinya dalam mendukung program normalisasi sungai yang terus ia dorong di berbagai titik wilayah Cimanggis.
Menurut Hj. Yeti, kegiatan tersebut bukan sekadar agenda seremonial, melainkan langkah nyata menjaga daya dukung lingkungan dan mencegah banjir di kawasan padat penduduk.
“Saya sudah berkali-kali turun langsung di berbagai titik sungai di Cimanggis. Ini bukan kegiatan spontan, tetapi bentuk konsistensi kami dalam mendorong normalisasi sekaligus edukasi lingkungan kepada warga,” ujar Hj. Yeti.
Dalam kegiatan itu, tim gabungan berhasil mengangkat tiga truk sampah dari aliran Kali Jantung. Capaian ini disebut Hj. Yeti sebagai contoh nyata dari co-governance atau kerja bersama antara aparatur pemerintah dan masyarakat.
“Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Ketika masyarakat ikut turun, muncul kesadaran ekologis kolektif. Itulah bentuk gotong royong ekologis yang harus terus diperkuat,” tegasnya.
Politikus Gerindra yang juga menjabat sebagai anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra itu menilai persoalan penyumbatan sungai di Cimanggis perlu ditangani secara sistematis. Ia mendorong Dinas PUPR Kota Depok untuk menyusun blueprint aliran sungai yang komprehensif, dengan memperhatikan elevasi turunnya air menuju muara.
“Pendekatan teknis itu penting agar arah aliran air lebih teratur dan tidak menimbulkan genangan di titik rendah. Ini juga menjadi acuan perencanaan jangka panjang pengendalian banjir di Cimanggis dan sekitarnya,” ungkapnya.
Menutup kegiatan, Hj. Yeti mengajak seluruh elemen masyarakat dan pelaku usaha untuk berkontribusi aktif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
“Tanggung jawab ekologis adalah kesadaran bersama. Kota yang sehat berawal dari sungai yang bersih dan lestari,” pungkasnya. (AK)




