ADVERTISEMENT
  • BERITA UTAMA
    • NASIONAL
    • Klik Pendidikan
    • Info Pendidikan
    • Info Guru
  • KABAR SEKOLAH
    • SMA
    • SMK
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • MI/DINIYAH
    • PAUD/TK
  • PROFIL SEKOLAH
    • SMK
    • SMA
    • MA
    • SMP
    • MTS
    • SD
    • TK/PAUD
    • MI/DINIYAH
  • MENULIS
    • Artikel Guru
    • Artikel Dosen/Mahasiswa
    • Opini
  • TIPS N TRIK
  • RUANG SASTRA
    • Cerpen
    • Puisi
  • ULASAN BUKU
    • BAHAN AJAR
    • BUKU UMUM
  • INSPIRASI PENDIDIKAN
  • JEJAK PRESTASI
Swara Pendidikan
  • Login
Saturday, November 1, 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Swara Pendidikan
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT

Dilema PR dan Ancaman AI

Penulis - Arif Suryadi Kepala Sekolah SDN RRI Cisalak Kota Depok

by SWARA PENDIDIKAN
1 November 2025
in Artikel Guru
0
Dilema PR dan Ancaman AI

Ilustrasi

          

 

Bagaimana Mengembalikan Pembelajaran yang Bermakna Bagi Murid ? ​Gelombang tugas sekolah atau Pekerjaan Rumah (PR) yang berlebihan di sekolah-sekolah kini menghadapi tantangan ganda, krisis psikis siswa dan kemudahan instan dari teknologi Kecerdasan Buatan (AI) seperti ChatGPT. Ironisnya, alih-alih menjadi sarana penguatan materi, PR yang menumpuk justru berubah menjadi beban yang harus “dibereskan” dengan cara pintas, sering kali tanpa pemahaman.

 

​Ketika Tugas Hanya Menjadi Formalitas 

​Fenomena ketergantungan pada AI dan aplikasi serupa untuk menyelesaikan tugas telah menjadi rahasia umum di kalangan pelajar. Survei menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mengakui menggunakan AI untuk membantu, bahkan ada yang mengaku hampir 90% tugasnya dikerjakan oleh alat cerdas tersebut.

BACA JUGA

Cybergraduate School sebagai Arah Masa Depan SPs UNY

Student of The Month, Rahasia Kepala Sekolah Membangun Karakter Hebat

SDN Sirnagalih Jatinangor: Kisah Inspiratif Harmoni Kepemimpinan, Literasi, dan Prestasi

Bu Ajeng Fitriani: Memimpin dengan Hati dan Menggerakkan dengan Kebijakan

​Motivasinya sederhana yaitu dengan tugas yang banyak dan tenggat waktu yang ketat mendorong siswa (dan tak jarang orang tua yang turut membantu) untuk mencari jawaban cepat.

 

Dampaknya sangat nyata antara lain,

​Hilangnya Pemahaman, Tugas selesai, nilai mungkin didapat, tetapi esensi belajar, yakni proses berpikir, menganalisis, dan membangun pengetahuan, terlewatkan.

​Kecurangan Terselubung dengan Menggunakan AI untuk menghasilkan jawaban tanpa adaptasi merupakan bentuk plagiarisme teknologi yang mencederai integritas akademik.

​Jumlah tugas yang menumpuk memicu stres, kecemasan, dan kelelahan, menggeser fokus anak dari perkembangan holistik yang menjadi beban psikis.

​Kondisi ini semakin memperkuat urgensi dari kebijakan yang pernah disuarakan oleh Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (KDM) yang melarang sekolah membebani siswa dengan PR yang dibawa pulang. KDM menekankan bahwa semua tugas dan pembelajaran harus dituntaskan di sekolah agar rumah menjadi tempat istirahat, interaksi keluarga, dan pengembangan karakter.

​Amanat ini sejalan dengan upaya mewujudkan generasi Gapura Panca Waluya yang meliputi karakter cageur (sehat), bageur (berbudi), bener (jujur), pinter (cerdas), dan singer (terampil). Pemberian PR yang berlebihan justru bertentangan dengan spirit mencetak generasi yang sehat secara mental dan memiliki waktu untuk kegiatan positif lainnya.

​Menghadapi tantangan ini, peran guru sebagai fasilitator dan inovator pembelajaran menjadi sangat krusial. Tugas guru bukan sekadar memberikan link soal atau mengulang materi, melainkan merancang pengalaman belajar yang efektif, menyenangkan, dan tuntas di kelas.

 

Beberapa Metode Pembelajaran Efektif dan Menyenangkan:

Pembelajaran Kontekstual Menghubungkan materi dengan kehidupan nyata siswa, misalnya menghitung luas dengan denah rumah. Materi lebih bermakna dan relevan, memicu rasa ingin tahu.

Pembelajaran Kooperatif (Jigsaw) Siswa bekerja dalam kelompok dan saling mengajarkan bagian materi yang berbeda. Melatih kolaborasi, komunikasi, dan tanggung jawab individu.

Inquiry/Discovery Learning Mendorong siswa menyelidiki dan menemukan pengetahuan sendiri melalui eksperimen atau studi kasus. Mengasah berpikir kritis, analisis, dan kemampuan memecahkan masalah.

Permainan dan Simulasi (Role Playing) Mengemas materi dalam bentuk permainan atau peran agar suasana kelas hidup.

Dengan mengadopsi metode-metode ini, tujuan evaluasi akademik tidak lagi terfokus pada jumlah PR yang dikumpulkan, tetapi pada penilaian autentik yang mengukur kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan kolaboratif siswa—hal-hal yang tidak bisa digantikan oleh ChatGPT.

Tantangan AI dan PR yang menumpuk harus dilihat sebagai momentum bagi dunia pendidikan di Jawa Barat untuk bertransformasi. Saatnya guru mengakhiri praktik “memindahkan” beban belajar dari sekolah ke rumah dan mulai mengubah kelas menjadi laboratorium pemahaman yang menyenangkan, sehingga setiap jam pelajaran memberikan bekal kompetensi yang nyata bagi masa depan anak. **

 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Jumlah Pembaca: 5

BeritaTerkait

Cybergraduate School sebagai Arah Masa Depan SPs UNY
Artikel Guru

Cybergraduate School sebagai Arah Masa Depan SPs UNY

by SWARA PENDIDIKAN
27 October 2025
0
0

Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) tengah menapaki babak baru dalam dunia...

Read more
Student of The Month, Rahasia Kepala Sekolah Membangun Karakter Hebat

Student of The Month, Rahasia Kepala Sekolah Membangun Karakter Hebat

12 October 2025
0
SDN Sirnagalih Jatinangor: Kisah Inspiratif Harmoni Kepemimpinan, Literasi, dan Prestasi

SDN Sirnagalih Jatinangor: Kisah Inspiratif Harmoni Kepemimpinan, Literasi, dan Prestasi

12 October 2025
0

Bu Ajeng Fitriani: Memimpin dengan Hati dan Menggerakkan dengan Kebijakan

12 October 2025
0

Pramuka di Era Digital: Masihkah Relevan Bagi Generasi Milenial dan Gen Z?

9 October 2025
0

Dengan Literasi, Aku Ingin Lebih Dekat dengan Si Buah Hati

6 September 2025
0
Next Post
PWI Depok Kembali Gelar Lomba Menulis dan Baca Puisi Peringati Hari Pahlawan 2025

PWI Depok Kembali Gelar Lomba Menulis dan Baca Puisi Peringati Hari Pahlawan 2025

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

ADVERTISEMENT
Swara Pendidikan

2025 © swarapendidikan.co.id

TENTANG KAMI

  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

Follow Us

No Result
View All Result
  • Disclaimer
  • KODE ETIK JURNALIS SWARA PENDIDIKAN
  • KODE ETIK JURNALISTIK
    • KODE ETIK JURNALISTIK
  • KONTAK IKLAN
  • LOKER
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • SOP Perlindungan Wartawan
  • Swara Pembaca
  • swarapendidikan.co.id
  • Tentang Kami

2025 © swarapendidikan.co.id

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In