Swara Pendidikan (Depok) – Naurah Nabihah, siswi kelas XI jurusan Humaniora SMA PGRI Depok, berhasil meraih Juara 2 dalam lomba baca puisi yang digelar oleh PWI (Persatuan Wartawan Indonesia) kota Depok bekerjasama dengan Optic Sejahtera dalam rangka memeriahkan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober. Selasa (28/10/25)
Dengan membawakan puisi berjudul “Lentera Bangsa”, Naurah tampil memukau dan mampu menyampaikan pesan kuat tentang semangat generasi muda di era modern.
“Makna puisinya tentang pemuda yang harus bangkit di zaman sekarang. Sekarang kan serba canggih, banyak yang jadi malas. Puisi ini seperti sindiran agar pemuda sadar kalau mereka itu adalah kunci dan gerbang masa depan bangsa,” ungkap Naurah kepada Swara Pendidikan usai menerima penghargaan dikantor PWI Depok. Selasa (28/10/25)
Puisi Lentera Bangsa merupakan karya asli Naurah sendiri. Ia mengaku sudah menulis puisi sejak duduk di bangku SMP kelas 7, dan kegiatan ini menjadi salah satu hobinya yang terus ia tekuni hingga sekarang.
Naura mengaku ikut lomba puisi ini, ia dapatkan melalui situs web swarapendidikan.co.id, dan tanpa ragu ia mendaftarkan diri untuk berpartisipasi.
“Alhamdulillah bisa dapat juara juga. Senang banget rasanya,” ujarnya sambil tersenyum.
Naurah, yang merupakan anak bungsu dari dua bersaudara, juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada panitia lomba dan organisasi penyelenggara. “Semoga PWI sukses selalu,” ucapnya.
Kemenangan Naurah tidak hanya menjadi kebanggaan bagi dirinya dan sekolah, tetapi juga menjadi inspirasi bagi pelajar lainnya untuk terus berkarya dan menyalakan semangat kebangsaan melalui sastra.
Sebagai juara 2, Naurah mendapatkan hadiah berupa uang pembinaan sebesar Rp500.000 , piagam penghargaan, + kacamata photocromik
Berikut puisi karya Naurah Nabihah, siswi kelas XI jurusan Humaniora SMA PGRI Depok
Lentera Bangsa
Aku menyorot berpuluh – puluh juta orang berpeluh
Berpayah dengan langkah terengah
bertaruh demi hal yang harus dipenuh
Perih, tapi itulah kenyataannya
Aku merenung
Dan aku mulai goyah
Pertaruhan apa yang perlu ditaruhkan
Demi hal lama terakhirkan
Pemuda adalah gerbang
Pemuda adalah kunci
Namun pemuda mana?
Apakah pemuda yang meringkuk dalam sangkar tak berbesi?
Apakah pemuda yang tersuntuk dalam buaian layar?
Asa ku bergejolak
Tekad ku memuncak
Mengajak pemuda beranjak
Demi merubah bangsa terinjak
Wahai pemuda
Kita adalah tangan yang mengukir alur masa
Seluruh cita terpancar di jiwa kita
Kita adalah lentera bangsa
Bangsa Indonesia
***
(gus)





bangaaaaa sma naurahhh🫶🏻🫶🏻