Swara Pendidikan (Limo, Depok) – SMPN 13 Depok, setelah menempati gedung sekolah baru di kawasan Kelurahan Limo, langsung menunjukkan langkah nyata dalam mewujudkan sekolah yang bersih, sehat, dan berkarakter. Sekolah ini menjadi salah satu pilot project program Gerakan Toilet Layak (GETOL), bagian dari Lima Quick Wins program Wali Kota dan Wakil Wali Kota Depok.
Kepala SMPN 13 Depok, Farida Nurbaiti, menjelaskan bahwa program GETOL tidak hanya berfokus pada kelayakan fasilitas toilet, tetapi juga pada pembentukan karakter dan kesadaran siswa terhadap pentingnya kebersihan.
“Anak-anak tidak hanya menggunakan toilet, tapi juga belajar membersihkannya setelah pakai. Ini penting untuk membangun karakter dan tanggung jawab sejak dini,” ujar Farida, Kamis (16/10/2025).
Menurutnya, efektivitas program GETOL turut ditunjang oleh pengawasan rutin dari Pemerintah Kota Depok. Petugas melakukan kunjungan berkala untuk menilai kebersihan dan kelayakan fasilitas. Bila ada sarana yang dinilai belum layak, sekolah akan mendapatkan pendampingan serta bantuan perbaikan.
“Dengan adanya kunjungan ini, kita bisa memastikan toilet di sekolah aman, bersih, dan nyaman. Anak-anak pun terbiasa menjaga lingkungan mereka sendiri,” tambahnya.
Program GETOL di SMPN 13 Depok juga terintegrasi dengan kegiatan Jumat Bersih (Jumsih). Siswa tidak hanya bertanggung jawab terhadap kebersihan toilet, tetapi juga seluruh area sekolah.
“Kami mengombinasikan GETOL dengan Jumat Bersih agar siswa terbiasa menjaga kebersihan di mana pun berada. Mereka belajar disiplin, tidak membuang sampah sembarangan, dan hemat air,” jelas Farida.
Meski begitu, Farida mengakui bahwa tantangan terbesar adalah menumbuhkan kesadaran agar siswa konsisten menjaga kebersihan. Guru-guru secara rutin memberi teladan dan pengingat agar perilaku positif ini menjadi kebiasaan sehari-hari.
“Kalau sudah menjadi kebiasaan, perilaku positif itu akan terbawa sampai di rumah. Inilah tujuan utama kami, membentuk karakter anak-anak yang peduli dan bertanggung jawab,” ungkapnya.
Farida berharap, ke depan, nilai-nilai kebersihan dan kedisiplinan yang ditanamkan melalui program GETOL dan Jumat Bersih dapat menular ke lingkungan rumah dan masyarakat sekitar.
“Kami ingin anak-anak tidak hanya bersih di sekolah, tapi juga menjadi agen perubahan di lingkungannya. Itulah makna sesungguhnya dari pendidikan karakter,” pungkasnya.**
(Harlis)