Swara Pendidikan (Tapos, Depok)- Kwartir Ranting (Kwarran) Pramuka Tapos menyelenggarakan Kursus Mahir Dasar (KMD) bagi para pembina Pramuka tingkat Sekolah Dasar (SD). Kegiatan diikuti 35 peserta yang terdiri dari kepala sekolah dan guru dari 30 sekolah dasar di wilayah Tapos, selama tiga hari, mulai Jum’at hingga Ahad, 10–12 Oktober 2025, di Aula Kelurahan Tapos.
Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pembina Pramuka, khususnya dalam mendampingi peserta didik pada jenjang siaga.
Ketua Majelis Pembimbing Gugus Depan (Mabigus) Kwarran Tapos, Tamtono atau Kak Ton mengatakan KMD merupakan langkah strategis dalam mendukung regenerasi pembina Pramuka di tingkat sekolah dasar.
“Selama pelatihan, peserta menerima materi dasar kepramukaan seperti prinsip dasar gerakan Pramuka, penerapan Dasa Dharma, pengelolaan gugus depan, hingga metode pembinaan peserta didik Siaga. Setiap kelompok juga diminta menyusun rancangan kegiatan yang akan dipraktikkan saat sesi perkemahan,” tutur Kak Ton saat ditemui Swara Pedidikan di hari kedua pelatihan, Sabtu (11/10/25).
Kak Ton mengungkapkan bahwa KMD bukan kegiatan baru di wilayah Tapos. Ia sendiri pernah mengikuti KMD pada 2014 dan melanjutkan ke Kursus Mahir Lanjutan (KML) pada 2017. Namun, kegiatan sempat vakum akibat perubahan kebijakan yang tidak lagi mewajibkan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
“Kini, dengan regulasi baru yang kembali mendorong keaktifan Pramuka di sekolah, KMD menjadi semakin penting,” ucap Kak Ton, yang juga Kepala SDN Sukamaju 3.
Dua Tahap Pelatihan, Tidak Ganggu KBM
Kegiatan KMD dilaksanakan dalam dua tahap dengan total durasi enam hari. Tahap pertama berlangsung pada 10–12 Oktober 2025, sementara tahap kedua yang mencakup praktik lapangan dan kegiatan perkemahan, akan digelar pada 17–19 Oktober 2025.
“Kami menyusun jadwal secara fleksibel agar tidak mengganggu proses belajar mengajar di sekolah. Mayoritas peserta adalah guru aktif, sehingga perlu disesuaikan,” jelas Kak Ton.
Fokus utama pelatihan adalah pembinaan Pramuka Siaga, mengingat latar belakang peserta yang mayoritas adalah guru SD. Materi pelatihan mencakup teknik melatih anak-anak, metode pembinaan yang tepat, tata cara upacara, serta permainan dan lagu-lagu edukatif yang membangkitkan semangat siswa.
Kak Ton juga menyebut KMD sebagai ajang silaturahmi dan berbagi pengalaman antar pembina dari berbagai gugus depan di wilayah Tapos.
“Kami ingin menyatukan persepsi mengenai arah pembinaan Pramuka ke depan. Harapannya, kolaborasi antar sekolah bisa semakin kuat,” katanya.
Kak Ton juga menyampaikan apresiasi kepada Lurah dan Sekretaris Kelurahan atas dukungannya memberikan tempat kegiatan.
“Kami sangat berterima kasih kepada pihak kelurahan yang telah menyediakan aula dan mendukung penuh kegiatan ini,” ucapnya.
Persiapan Panjang, Tetap Komitmen Jalankan Program
Sementara itu, Ketua Pelaksana KMD, Kak Wuri Chandra menjelaskan bahwa persiapan kegiatan ini cukup panjang karena harus menyesuaikan dengan agenda kegiatan lain dan kondisi anggaran.
“Kami sempat menunggu cukup lama karena anggaran belum sepenuhnya tersedia. Namun, kami tetap memutuskan untuk melaksanakan pelatihan sesuai rencana kerja,” ungkapnya.
Kak Chandra menambahkan bahwa panitia pelaksana dibentuk dari tim internal Kwarran Tapos yang ditunjuk langsung. Mereka bertugas menyiapkan segala kebutuhan pelatihan, mulai dari tempat, logistik, konsumsi, hingga narasumber.
“Kami diberi amanah oleh Kwarran untuk melaksanakan kegiatan ini sebaik mungkin. Meskipun dalam keterbatasan, kami berkomitmen agar peserta tetap difasilitasi dengan layak,” imbuh Kepala SDN Sukamaju 4 itu.
(Nurjaya SP)