Swara Pendidikan (Pancoran Mas, Depok) – SDN Depok Baru 3 menjadi salah satu sekolah penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Kecamatan Pancoran Mas. Distribusi makanan dilakukan pada Senin pagi (6/10/2025) oleh pihak dapur penyedia yang berlokasi di Jalan Mawar, dekat SMPN 2 Depok.
Kepala SDN Depok Baru 3, Marlenawati mengungkapkan, dua hari sebelum pelaksanaan, pihak sekolah telah menyampaikan informasi kepada seluruh orang tua melalui grup WhatsApp mengenai rencana pembagian MBG. Sekolah juga mendata siswa yang tidak diperkenankan menerima makanan tersebut.
“Kami tidak ingin ada kesan memaksa. Ini bukan karena takut keracunan, tapi lebih kepada menjaga jika ada siswa yang memiliki alergi atau penyakit tertentu,” ungkap Marlenawati saat ditemui Swara Pendidikan di ruang kerjanya.
Dalam pelaksanaannya, sekolah menugaskan lima guru untuk membantu proses penerimaan dan pembagian makanan kepada 519 siswa. Untuk siswa kelas 1 dan 2, makanan diantarkan langsung ke kelas oleh guru dan penjaga sekolah. Sementara kelas 3 hingga 6 mengambilnya secara bergiliran di depan sekolah.
“Pembagian makanan di jam belajar memang sedikit mengganggu waktu belajar, sekitar satu jam terpotong untuk proses pembagian dan pengumpulan wadah,” terangnya.
Meski begitu, Marlenawati tetap memberikan beberapa saran konstruktif kepada pemerintah agar program MBG bisa berjalan lebih efektif ke depan.
Pertama, menurutnya, lebih baik jika bahan pangan disalurkan langsung kepada keluarga siswa melalui RT atau lembaga terkait. Dengan begitu, guru tidak terbebani urusan teknis dan waktu belajar siswa tidak terganggu.
Kedua, ia menyarankan agar nama program tidak lagi menggunakan kata “Gratis” karena terkesan semua penerima adalah siswa kurang mampu.
“Mungkin bisa diganti menjadi Makan Bergizi Nasional (MBN). Lebih netral dan positif,” ujarnya sambil tersenyum.
Kendati memberikan masukan, Marlenawati menegaskan dukungannya terhadap program pemerintah tersebut. “Kami bersyukur dan mendukung sepenuhnya program ini karena tujuannya sangat baik untuk meningkatkan gizi anak-anak. Mudah-mudahan ke depan pelaksanaannya semakin baik dan manfaatnya semakin luas,” tutupnya. (Nurjaya SP)