Swara Pendidikan (Depok) – Gerakan Sekolah Kehidupan (GSK) hadir sebagai wadah edukatif terbuka bagi anak-anak usia dini, khususnya jenjang PAUD dan SD. Program ini dirancang untuk memperkenalkan nilai-nilai keimanan sejak dini, agar anak lebih mengenal Tuhan, Rasul, kitab, dan agamanya.
Mulya Sari, S.Pd., salah satu penggagas GSK sekaligus penggiat pendidikan, menuturkan bahwa lahirnya gerakan ini berawal dari keresahan orang tua terhadap perkembangan zaman yang penuh tantangan, terutama pengaruh negatif teknologi dan media sosial.
“GSK berawal dari kekhawatiran orang tua yang merasa tidak bisa sepenuhnya mengontrol anak-anak mereka. Ada kekhawatiran besar terhadap dampak buruk teknologi, media sosial, serta menurunnya nilai moral dalam kehidupan sosial anak-anak saat ini,” ujar Sari kepada Swara Pendidikan, Minggu (5/10/2025).
Dari keresahan itu, lanjutnya, tumbuh semangat untuk menghadirkan ruang pembelajaran yang menumbuhkan kecerdasan intelektual anak sekaligus membekali mereka dengan iman dan karakter. GSK dilaksanakan dua kali dalam sebulan, setiap hari Minggu, dengan lokasi yang bergantian di taman, halaman rumah, maupun ruang terbuka lainnya.
Program ini memuat berbagai aktivitas, mulai dari pengembangan literasi, stimulasi kreativitas, keterampilan hidup (life skill), kemandirian, hingga penguatan aspek kognitif dan keagamaan. Semua kegiatan dikemas melalui aktivitas yang menyenangkan sehingga mudah diterima anak.
“Harapannya, GSK bukan hanya membentuk anak yang cerdas dan beriman, tetapi juga memperkuat kedekatan emosional orang tua dengan anak. Komunikasi bisa terjalin lebih rutin, tidak hanya ketika ada masalah,” tambah Sari.
Melalui GSK, para penggagas berharap lahir generasi muda yang berkarakter kuat, beriman, dan siap menghadapi perkembangan zaman tanpa kehilangan jati dirinya. (Amr)