Swara Pendidikan (Pancoranmas, Depok) – Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H yang digelar Yayasan Perjuangan Khalifah Masa Depan (YPKMD) berlangsung meriah dan penuh makna, Kamis (2/10/2025). Dalam momen istimewa ini, YPKMD memberikan doorprize sepeda kepada siswa serta hadiah paket umrah untuk enam guru yang dijadwalkan berangkat pada Januari 2026.
Kepala Bidang Pendidikan YPKMD, Ahmad Jayadih, S.Pd.I, menyampaikan bahwa pemberian hadiah tersebut merupakan bentuk rasa syukur dan kepedulian yayasan terhadap keluarga besar sekolah.
“Hadiah doorprize, termasuk paket umrah ini, tidak hanya berasal dari yayasan, tetapi juga hasil kontribusi bersama para peserta didik. Ini adalah wujud cinta kami terhadap seluruh elemen pendidikan di YPKMD,” ungkap Ahmad.
Ia berharap kegiatan Maulid ini dapat meningkatkan semangat belajar siswa serta memotivasi guru untuk terus berprestasi. Selain itu, Ahmad menekankan pentingnya meneladani empat sifat utama Nabi Muhammad SAW, yakni siddiq, fathanah, tabligh, dan amanah.
“Kesuksesan seorang beriman tidak cukup hanya dengan kepandaian akademis. Yang terpenting adalah akhlak. Adab harus menjadi fondasi utama agar ilmu yang dimiliki membawa berkah dan manfaat dalam kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Perayaan Maulid Nabi diwarnai dengan berbagai penampilan siswa, mulai dari pembacaan shalawat dan rawi, pertunjukan bakat dan minat, hingga pembagian hadiah Festival Maulid Nabi.

Puncak acara menghadirkan ceramah agama dari ustaz kondang Koh Dennis Lim dengan tema “Rasulullah Idolaku: Membangun Generasi Cerdas, Jujur, dan Amanah.” Dalam tausiyahnya, ia mengingatkan pentingnya menjadikan Rasulullah sebagai teladan utama dalam kehidupan.
“Rasulullah adalah suri teladan yang sempurna. Meneladani sifat-sifat beliau akan membantu generasi muda tumbuh menjadi pribadi yang utuh, tangguh, dan tidak mudah baper,” ujar Dennis, disambut antusias siswa yang mengikuti sesi tanya jawab berhadiah.
Ia juga mengingatkan bahwa kematian adalah kepastian yang harus dipersiapkan sejak dini.
“Semua orang pasti akan mati. Yang penting bukan bagaimana kita mati, tapi dalam keadaan apa kita mati. Momen Maulid ini harus menjadi sarana menanamkan nilai-nilai keteladanan Nabi kepada anak-anak dan guru, agar menjadi karakter dalam kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah,” pungkasnya.(Amr)




