Swara Pendidikan (Depok) — Keloid merupakan salah satu bekas luka menonjol yang sering kali mengganggu penampilan dan menurunkan rasa percaya diri penderitanya. Meski tidak berbahaya, keloid dapat tumbuh membesar hingga melebihi ukuran luka awal dan menimbulkan rasa gatal, nyeri, bahkan infeksi.
Menurut dr. Narottama Tunjung Hariwangsa, Sp.BP-RE, Subsp. LBL(K), Spesialis Bedah Plastik Eka Hospital Depok, keloid terbentuk akibat produksi kolagen berlebih dalam proses penyembuhan luka. “Kolagen seharusnya membantu menutup luka. Namun bila jumlahnya terlalu banyak, jaringan parut menjadi menonjol dan terus membesar,” jelasnya.
Apa Itu Keloid?
Keloid adalah bekas luka menonjol dengan bentuk bervariasi, mulai dari bulat, oval, hingga lonjong. Warnanya biasanya lebih gelap dari kulit sekitar—pink, kemerahan, cokelat, atau ungu—dan dapat bertekstur licin, keras, atau berkerut.
Keloid umumnya muncul di area tertentu seperti dada, punggung, perut, bahu, telinga, hingga rahang. Pemicu utamanya beragam, mulai dari jerawat, luka bakar, gigitan serangga, tindikan, operasi, hingga vaksinasi.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Meski tidak ganas, keloid dapat menimbulkan beberapa dampak negatif, antara lain:
- Rasa gatal atau nyeri berulang
- Luka mudah iritasi hingga terinfeksi
- Warna kulit di area luka menggelap
- Gangguan kepercayaan diri akibat bekas luka yang tampak jelas
Penanganan Medis
Keloid jarang hilang dengan sendirinya, sehingga penanganan medis kerap dibutuhkan. Beberapa metode yang tersedia antara lain:
- Obat oles atau injeksi kortikosteroid
- Terapi laser
- Krioterapi (pembekuan jaringan)
- Radioterapi dosis rendah
- Tekanan menggunakan pakaian ketat atau perban silikon
- Tindakan pembedahan untuk keloid berukuran besar
“Operasi biasanya menjadi pilihan terakhir. Dengan teknik modern, keloid bisa diatasi, meski risiko kambuh tetap ada. Karena itu, setiap pasien perlu berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan terapi paling tepat,” tambah dr. Narottama.
Cara Mencegah Keloid
Pencegahan menjadi langkah penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan keloid. Beberapa hal yang bisa dilakukan antara lain:
- Menghindari tato atau tindik
- Merawat luka sesuai anjuran medis
- Menjaga kebersihan luka dan bekas luka
- Menggunakan perban silikon atau penutup luka
- Tidak menggaruk bekas luka
- Menjaga gaya hidup sehat dan menggunakan tabir surya untuk mencegah penggelapan bekas luka
Konsultasi Lebih Lanjut
Edukasi seputar keloid penting agar masyarakat tidak salah kaprah dalam mengatasinya. Pengobatan mandiri yang keliru justru bisa memicu keloid baru.
Bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih lanjut mengenai keloid dan penanganannya, dapat berkonsultasi dengan dr. Narottama Tunjung Hariwangsa, Sp.BP-RE, Subsp. LBL(K), Spesialis Bedah Plastik Eka Hospital Depok.
Informasi dan pendaftaran dapat dilakukan melalui Call Center Eka Hospital 1500 129 atau WhatsApp 0889 1500 129. (Gus JP)




